Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hadapi MEA, Pemerintah Belum Serius



Purwokerto – Cahunsoed.com, (26/5), Pemerintah Indonesia dianggap belum mampu mempersiapkan masyarakat menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Tingginya angka putus sekolah di daerah dan rendahnya tingkat pemberdayaan masyarakat, menjadi persoalan utama yang belum terselesaikan. Hal ini diangkat dalam billingual discussion forum yang diadakan ESOF (English Society Of Fisip), sore tadi di pendopo Fisip Unsoed.

Mohammad Fajar Haqi, mahasiswa Hubungan Internasional 2012, mengatakan bahwa masyarakat tidak dapat terus-menerus bergantung pada pemerintah dengan kondisi seperti ini. “Kita harus mempersiapkan diri, tapi juga jangan egois dan tetap membantu orang di sekitar kita dalam rangka persiapan MEA, terlalu lama jika menunggu pemerintah” kata Haqi.

Haqi juga mengatakan, bahwa kita dan orang-orang yang optimis harus menjadi satu dalam membangun tingkat kesadaran masyarakat. “Kita sebagai mahasiswa harus menjadi profesional dalam bidang keilmuan, meningkatkan kemampuan bahasa inggris, dan membangun jejaring di masyarakat, agar masyarakat bisa berkembang dengan potensi yang dimilikinya” katanya.

Sementara itu, ketua panitia, Mochamad Fajar Sutadipraja, mahasiswa ilmu politik 2013, mengungkapkan bahwa pemerintah dan rakyat harus bekerja sama dalam menghadapi MEA, “ Pemerintah harus serius dalam menerapkan program desentralisasi pembangunan dan pendidikan,” katanya.

Fajar berharap, pemerintah harus lebih serius lagi dalam menghadapi MEA. “Jangan seperti pembukaan pasar modal besar-besaran dan perdagangan bebas yang lalu. Itu membuat kita menjadi sasaran pasar dan hanya menjadi konsumen. Kita tidak ingin itu terulang,” katanya.

Selain itu, Fajar berharap diskusi seperti ini terus diadakan. “Semoga acara seperti ini terus ada. Terlebih, acara ini menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia,” katanya. (MG-IFN)

Posting Komentar untuk "Hadapi MEA, Pemerintah Belum Serius"