Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KBMF Menolak Diadakan Muslub


Purwokerto – Cahunsoed.com, Sabtu (9/5), Keluarga Besar Mahasiswa FISIP (KBMF), yang tergabung dalam Ketua UKM/HMJ dan DLM FISIP menolak rekomendasi Musyawarah Luar Biasa (Muslub) yang diusulkan para eks-menteri dari Kabinet ‘Cocote’ BEM FISIP Unsoed. Hal ini dicetuskan oleh para ketua UKM/HMJ dan DLM dalam Rapat koordinasi ‘Penyikapan Pengunduran Diri dan Surat Edaran BEM’ di Pendopo FISIP, Siang (9/4) tadi. Menurut penuturan Laelatul Janah, Ketua KBMS, secara prosedural menteri yang mundur belum melakukan proses evaluasi. “Pleno aja belum kok Muslub, tahu darimana kesalahan kinerja BEM dan yang harus di benahi,” kata Laela. Menurutnya alasan yang diajukan seperti mandeknya dinamisasi kampus dan regenerasi UKM/HMJ, tidak berdasarkan fakta yang ada. (Baca: Menteri dan Sekjen BEM FISIP Mengundurkan Diri)

Pendapat serupa diungkapkan oleh Ketua Himapol, Adyatma Ryanto, menurutnya ini adalah permasalah internal BEM bukan permasalahan seluruh mahasiswa FISIP. “Saya sih ngeliatnya ini sebenarnya ada masalah internal di BEM," ungkap Ryan. Ia juga menyayangkan sikap menteri dan sekjen yang menuduh keadaan FISIP sedang dalam masa kegelapan serta kata-kata dalam surat yang tidak mengindahkan masukan dan kritik dari mahasiswa. “Ini juga jelas memperlihatkan bentuk arogansi para menteri dan sekjen,” katanya.

KBMF Akan Mengadakan Forum Klarifikasi
Pada Rapat koordinasi siang tadi, KBMF sepakat untuk mengundang BEM serta para menteri dan sekjen yang mengundurkan diri untuk hadir dalam Forum Klarifikasi, pada Rabu (13/5) esok. Menurut Koordinator DLM, Irfan Nurhidayat, forum ini diadakan untuk mengklarifikasi atas Surat Edaran BEM yang disebar beberapa hari yang lalu. “Ini terbuka untuk seluruh mahasiswa FISIP, silahkan datang. Agar masalah ini bisa kita selesaikan bersama-sama,” katanya.
(FIT)

3 komentar untuk "KBMF Menolak Diadakan Muslub"

  1. woooowwww. fenomena baru nih dalam kancah politik Fisip (setidaknya selama saya beberpa tahun ini mengikutinya). ternyata politik partisipatoris dan humanis yang selalu digunakan untuk menghujat para politisi parpol dan pejabat negeri ini juga patut dilemparkan ke politisi kampus. bagaimana jadinya ada seorang Presiden BEM ditinggalkan oleh seluruh jajaranya?, bagaimana jadinya lembaga strategis seperti BEM dihempaskan begitu saja ? apakah ini yang kemudian dinamakan dewasa dalam mengambil tindakan politik ?

    Saya usulkan sistem baru dalam pemerintahan unsur mahasiswa di Fisip, berbentuk Dewan Mahasiswa atau Senat Mahasiswa, Yang terdiri dari perwakilan seluruh UKM dan HMJ, Juga Komunitas dan Ormass (karena ini adalah seluruh kelompok yang selama ini setidaknya berperan dalam mendinamiskan kampus). Yang dibangun yang menjadi prinsip adalah dengan mengembalikan fungsi strategis BEM lagi, menjadi corong propagandan dan advokasi mahasiswa. kalau kemudian hari akan terjadi permasalahan jadi yang salah bukan hanya Ketua/Koordinatro/Presiden-nya, namun seluruh unsur yang ada di dalamnya. Ini jauh lebih konkrit dan menjadi lebih bertanggung jawab, ketimbang dengan format saat ini yang menggunakan Pemira, dan seperti tanggung jawab BEM hanya di pundak Presiden BEM semata. Tapi pertanyaanya apakah Fisip ingin seperti ini? dan apakah UKM, HMJ, Komunitas, dan Ormass yang ada berani bertanggung jawab? atau hanya bisa mencibir, menggunjing, lepas tangan dari permasalahan yang ada ?

    BalasHapus
  2. Tetep aja BEM dan DLM cuma kinerja nya dibenahi dan diawasi terus.. kalo bongkar dari nol lagi, jadi telor lagi dong..

    BalasHapus
  3. yang bikin surat kaleng waktu itu siapa ya? hayoo ngakuuuuuuu hahahahahahahaha

    BalasHapus