Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mahasiswa Tidak Tahu Fungsi Laboratorium Ekonomi


Purwokerto – Cahunsoed.com, Jumat (6/11), Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed banyak yang tidak mengetahui isi serta fungsi Laboratorium Terpadu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed. Meski proyek ini sudah diusulkan sejak tahun 2010 silam, sampai hari ini tidak ada sosialisasi apapun dari pihak fakultas mengenai penjelasan isi setiap lantai dan fungsi dari gedung setinggi tujuh lantai ini. Seperti yang dikatakan oleh Rifky Syaefurochman, Manajemen 2013, dirinya mengaku tidak mengetahui persis apa fungsi laboratorium tersebut, informasi yang dia dapat hanya sebatas untuk tempat riset dan penelitian. “Itu pun tahu dari dosen,” katanya.

Dekan FEB, Pramono Hariadi, saat dikonfirmasi mengenai fungsi laboratorium ekonomi, Dia mengaku belum ada sosialiasi mengenai fasilitas dalam gedung secara utuh. Sosialisai yang dilakukan hanya dilakukan ditingkatan karyawan saja. “Untuk mahasiswa memang belum, kan belum jadi gedungnya,” katanya saat ditemui di Ruang Dekanat Ekonomi, Jumat (6/11).

Pramono menerangkan, rencananya laboratorium yang ada seperti Komputer, Akuntansi, dan laboratorium yang vakum seperti Pasar Modal dan Bahasa Inggris, akan dialihkan ke laboratorium terpadu. Selain laboratorium, dalam gedung tersebut nantinya akan dibangun pula gedung teater dan kantin bertaraf internasional.

Dia menjelaskan latar belakang dari pembangungan laboratorium ekonomi terpadu ini agar bisa bersaing dengan mahasiswa universitas lain. “Selain itu kita ingin menaikkan daya saing dan memberikan pelayanan yang sama pada mahasiswa asing,” katanya.

Saat ditanyai soal pembangunan gedung ekonomi yang tahun lalu dibatalkan. Pramono menjelaskan alasan pembatalan disebabkan DIPA turun terlambat. Sehingga, meskipun dana proyek sudah turun sebesar 20 Milyar, terpaksa dikembalikan lagi oleh pihak universitas.

Lebih lanjut Pramono menjelaskan dana proyek laboratorium ini sebesar 40 Milyar. Dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama sebesar 15 Milyar dan tahap kedua 25 Milyar. Belum termasuk biaya perlatan laboratorium, dengan target seluruh proyek selesai pada 2016. “Itu menggunakan dana APBN 2015 mas, kalau BOPTN kan tidak boleh untuk pembangunan gedung,” katanya.

Rifky berharap pembangunan gedung tujuh lantai ini bisa dimanfaatkan dengan baik fungsinya bagi mahasiswa. “Bukan ukurannya saja yang besar, namun outputnya pun harus besar,” kata Rifky.
(ELN/JAL)

Posting Komentar untuk "Mahasiswa Tidak Tahu Fungsi Laboratorium Ekonomi"