Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

WiFi FISIP Bermasalah: Infrastruktur Usang, Perbaikan Tersendat

Cahunsoedcom/Roziana Nur Afiqoh

Purwokerto, Cahunsoedcom – Jaringan WiFi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kerap mengalami gangguan akibat perangkat yang sudah tua dan proses pengadaan perangkat baru yang terhambat izin impor. Masalah ini mengganggu kelancaran aktivitas akademik mahasiswa dan dosen.

Mahasiswa Keluhkan Akses WiFi yang Tidak Stabil

Nida, mahasiswa Administrasi Publik, mengaku kesulitan mengakses sistem akademik seperti TeraVersa karena jaringan WiFi yang lambat dan tidak stabil di beberapa ruang kelas.

“Aku biasanya pakai WiFi Unsoed di FISIP buat absen TeraVersa, tapi beberapa kali ketinggalan kode OTP karena jaringannya lemot, dan biasanya di beberapa kelas yang aku pakai, contoh ruang 1B, ruang 3, ruang 4 itu biasanya nggak bisa nyambung ke WiFi,” ujarnya, Senin (14/4/2025).

Keluhan serupa datang dari Ika, mahasiswa Sosiologi. Ia menyampaikan meskipun perangkatnya sudah terhubung ke jaringan WiFi Unsoed, tetap tidak dapat digunakan untuk aktivitas daring.

“Kendalanya itu yang paling sering tidak ada akses internet pada jaringan. Padahal sudah tersambung, sudah menggunakan email unsoed juga cuma ga ada akses internetnya,” jelasnya, Senin (14/4/2025).

Desiana, mahasiswa Ilmu Politik, menyoroti lemahnya jaringan di sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).

“Biasanya permasalahannya itu kalau di sekre UKM/Hima yang ada di FISIP itu ga terjangkau secara penuh dari jaringan WiFi Unsoed,” ujarnya,  Senin (14/4/2025).

Dosen Akui Titik Blank Spot Masih Banyak

Tobirin, Kepala Prodi Administrasi Publik, mengakui bahwa gangguan jaringan paling banyak terjadi di gedung-gedung lama FISIP seperti sisi utara dan ruang kelas tertentu.

“Ya seperti di dekanat jarang ada problem karena memang pola penyusunan lininya sudah bagus, dirancang dengan bagus, tapi gedung-gedung lama ya misalnya gedung sisi utara, politik, kemudian ruang 3 dan 4 itu masih sering kali trouble,” jelasnya, Kamis (10/4/2025).

Menurutnya, FISIP pernah menganggarkan dana pembenahan sebesar Rp140 juta pada tahun anggaran 2020-2021. Namun, kendala utama masih terletak pada kondisi fisik infrastruktur yang tidak merata dan tambal sulam pemasangan kabel.

“Pada 2020–2021, FISIP telah menganggarkan Rp140 juta untuk pembenahan konektivitas. Namun, masalah utama terletak pada infrastruktur yang tambal sulam, pemasangan kabel yang kacau, dan konektivitas yang tidak jelas, sehingga kondisi jaringan tetap bermasalah,” tuturnya.

Sebagai langkah jangka panjang, ia menekankan pentingnya penyusunan roadmap untuk perbaikan bertahap dalam lima tahun ke depan.

“Perlu disusun roadmap yang jelas mengenai kondisi saat ini dan langkah perbaikan lima tahun ke depan, termasuk tahapan dan sumber daya yang dibutuhkan. Penyelesaian menyeluruh tidak bisa instan karena kondisi gedung FISIP yang beragam,” tegasnya.

Perangkat Melemah, Kendala Impor Hambat Perbaikan

Mite Setiansah, Dekan II FISIP Unsoed, turut membenarkan persoalan koneksi internet yang dialami dosen. Ia bahkan mengaku lebih memilih tethering saat mengajar karena jaringan WiFi tidak dapat diandalkan.

“Saya pun hampir, bahkan ketika masuk ke ruang kuliah mau buka TeraVersa atau apa itu pasti tethering, karena kalo udah pake WiFi nanti terkendala putus nyambung,” ungkapnya, Kamis (15/5/2025).

FISIP diketahui memiliki 39 titik akses WiFi. Namun, 10-20 persen diantaranya mengalami penurunan kemampuan pancar sinyal akibat usia perangkat.

“FISIP memiliki 39 akses point yang tersebar di hampir seluruh gedung. Namun, setiap tahun sekitar 10–20% perangkat mengalami penurunan performa karena usia pakai, sehingga melemahkan sinyal,” jelasnya.

Gedung J dan K termasuk area yang perangkatnya mulai melemah, dan keluhan sudah disampaikan sejak lama. Untuk mengatasi kekurangan, FISIP sempat menerima limpahan perangkat dari unit lain seperti IAB.

“Akses point di gedung J dan K sudah melemah karena usia lebih dari tiga tahun. Keluhan dari dosen HI sudah lama masuk, dan karena proses pengadaan impor cukup lama, kami akhirnya mengupayakan hibah perangkat dari unit lain seperti IAB,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa proses perbaikan jaringan terkadang terkendala oleh proses izin impor yang memakan waktu.

“ Ternyata untuk beli akses point itu kan kita harus impor. Nah izin impor itu prosesnya juga lama. jadi, kadang-kadang uangnya kita sudah anggarkan, kita sudah rencanakan, tapi ada kendala izin impor,” ujarnya.


Reporter: Aida Kholila, Fira Safitri, Nathalia Stevanny

Penulis: Fanesa Dwi Aprilia

Editor: Anyalla Felisa


Posting Komentar untuk "WiFi FISIP Bermasalah: Infrastruktur Usang, Perbaikan Tersendat"