Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anggaran Terpangkas Drastis, FISIP Unsoed di Ujung Krisis?

 

Cahunsoedcom/Nurfadilla Alya Kirani

Purwokerto, Cahunsoedcom – Presiden Prabowo Subianto menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 pada (22/1) lalu, yang mengamanatkan efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Efisiensi ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk setiap fakultas di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), terutama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Wakil Dekan 3 FISIP Unsoed, Tyas Retno Wulan, dalam pertemuan dengan ketua UKM dan HMJ pada (11/3), mengimbau mahasiswa untuk segera mengajukan proposal pendanaan kegiatan, mengingat keterbatasan anggaran yang ada.

“Bagi yang mau mengajukan proposal, silakan ajukan secepatnya. Karena desember ini kelihatannya cukup suram, bisa saja dananya sudah habis. Meskipun begitu, kegiatan kemahasiswaan tetap akan diusahakan untuk berjalan,” ujarnya.

Kondisi ini diperkuat oleh pernyataan Dekan FISIP Unsoed, Wahyuningrat, pada (13/3), yang mengungkapkan bahwa saldo awal fakultas mengalami penurunan signifikan. Sebelumnya, saldo awal FISIP mencapai Rp1,7 miliar, namun kini hanya tersisa Rp496 juta setelah penyesuaian anggaran akibat Inpres.

“Saldo awal Unsoed sudah ditetapkan kemarin, dan jumlahnya jauh lebih kecil dari sebelumnya. Misalnya, saldo awal FISIP tahun lalu Rp1,7 miliar, sekarang hanya Rp496 juta. Hingga kini, persentase anggaran yang harus diefisiensikan belum jelas karena relaksasi anggaran masih dalam pembahasan,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan beberapa sektor yang terkena dampak efisiensi anggaran, terutama pemeliharaan fasilitas, pengadaan barang, perjalanan dinas, dan rapat di luar kampus.

“Pemeliharaan, pengadaan, perjalanan dinas, dan rapat di luar kampus itu sudah pasti terkena dampak. Bahkan, bisa jadi kalau ada ruang bocor atau ambruk, mungkin akan dibiarkan karena tidak ada dana untuk perbaikan. Tahun ini, rencana pembelian genset untuk gedung baru juga gagal total,” katanya.

Selain itu, efisiensi juga diterapkan pada penggunaan fasilitas kampus, seperti listrik, air, dan fasilitas lainnya.

“Setiap fakultas sudah punya metode penghematan untuk penggunaan listrik, air, dan sebagainya, tapi kita akan tambah lagi, seperti pembatasan penggunaan lift dan himbauan penghematan AC,” katanya.

Wahyuningrat juga menegaskan bahwa efisiensi ini tidak akan berdampak pada Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.

“Kenaikan UKT sudah tidak mungkin, itu juga sudah tidak diperbolehkan. Menteri Keuangan sudah bilang bahwa kenaikan UKT bukan solusi,” ujarnya.

Namun, ketika ditanya mengenai dampak efisiensi anggaran terhadap jumlah penerimaan mahasiswa baru, Wahyuningrat menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan jawaban pasti.

Reporter: Ardi Irianto

Penulis: Anyalla Felisa

Editor: Carlina Ayu

Posting Komentar untuk "Anggaran Terpangkas Drastis, FISIP Unsoed di Ujung Krisis?"