Sekre Kurang, Mahasiswa FMIPA Berbagi Ruangan
Reporter:
Fildzha Rani, MG-Rizki Mita, MG- Alifia Sonia, Galang Kris Nanda, Nabilah Agil.
Mahsiswa sedang beraktivitas di Sekretriat FMIPA (Cahunsoed.com/Fildzha Rani) |
Purwokerto, Cahunsoed.com- Selasa (10/4), Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) hanya memiliki 5 ruangan sekre
dengan ukuran masing-masing sekitar 3x2,5 meter. Namun ruangan yang terbatas tersebut harus
menampung 10 organisasi untuk berkegiatan, masing-masing diisi oleh 2
organisasi. Pada ruangan pertama diisi oleh BEMKM-DLM, ruangan kedua diisi oleh
Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafi)- Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika),
ruangan ketiga diisi oleh UKM Teater Receh-UKM Basic, ruangan keempat diisi
oleh Unit Olahraga (UOR) MIPA dan UKM Mamira LGV, dan ruangan sekre berikutnya diisi
oleh Himpunan Mahasiswa Kimia (Himakim)-UKM ITC.
Ruangan
yang sempit dan terbatas tersebut dikeluhkan oleh para UKM dan HIMA di FMIPA. Salah satu anggota UKM Basic, Nurfitri K,
mengatakan merasa kesulitan saat harus mencari ruangan lain untuk
melaksakan rapat karena sekre yang harus berbagi dengan UKM lain.
“Ruang
sekre sempit, bahkan kita harus berbagi juga sama teater receh. Jadinya kalo
mau rapat harus cari ruangan ke luar,” katanya.
Menanggapi
ruangan yang sempit, anggota UKM Teater Receh, Muhammad Syafiq, mengatakan membutuhkan
ruangan yang besar untuk meletakkan perlengkapan pementasan yang banyak. Mereka
juga pernah mengeluhkan barang-barang yang sempat hilang disekre.
“Kita
juga disini kan banyak barang ya, bahkan pernah beberapa hilang. Padahal itu
udah ditempatin, gimana kalo gak ditempatin,” katanya.
Kebutuhan
akan ruangan sekre juga dirasakan oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (Presbemkm) MIPA, Ahmad Chuseni, mengatakan semua lembaga membutuhkan ruang sekre
sebagai penunjang kegiatan. Dirinya akan terus memperjuangkan hak mahasiswa
untuk memperoleh ruang unit kegiatan mahasiswa. (Baca: FPIK Gagal Miliki Sekretariat Bersama)
“Semua
lembaga jelas butuh sekre. Karena pengajuan gak pernah berhasil, tahun ini kita
harus ajukan lagi,” katanya saat ditemui disekretariat.
Melihat
kegiatan mahasiswa yang terkendala oleh kondisi ruangan yang terbatas, pihak
dekanat juga berharap agar kebutuhan sekre FMIPA bisa menjadi perhatian
universitas juga.
“Semua
fakultas yang mengajukan pendanaan banyak yang tidak diacc, karena anggaran
univ sedang diprioritaskan untuk gedung FEB 7 lantai. Tahun 2019 akan diusulkan
lagi anggaran untuk sekre FMIPA,” kata Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan,
Budi Pratikno.
Sedangkan
Dekan FMIPA enggan diwawancarai oleh Cahunsoed.com, dirinya hanya memberi pesan
melalui sekretarisnya, Elina. Ia menyampaikan bahwa terkait pembangunan sekre
yang tak kunjung dibangun tidak terkendala dari tidak adanya surat Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), melainkan usulan yang diajukan fakultas tidak pernah
disetujui hingga saat ini. (Baca: Tak miliki Sekre, Mahasiswa FPIK Bangun Sekre Tandingan)
“Bukan
karena IMB gedung, itu semua mengikuti proses pembangunan nantinya. Pembangunan
kesekretarian sudah diusulkan, tapi itu semua pusat yang memutuskan nanti,”
katanya.
Saat
dikonfirmasi pada Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Nurul Anwar, mengatakan
akan mengalokasikan dana pembangunan ke fakultas-fakultas setelah selesainya kelanjutan
pembangunan Gedung Laboratorium FEB.
“Saat
pembangunan Gedung FEB selesai, dana bisa didelegasikan ke fakultas-fakultas
untuk memenuhi kebutuhan, sekre misalnya,” katanya
Hingga
saat ini, beberapa pembangunan yang diajukan akan dibangun 2018 belum
disetujui. Universitas menjanjikan akan mengalokasikan dana pembangunan untuk
fakultas-fakultas setelah penyelesaian pembangunan Gedung Laboratorium FEB yang
diperkirakan selesai 2019. (Fildzha Rani Nuryaningtyas)
Editor:
Supriyatin
Maaf, sepertinya ketua UKM Teater Receh bukan Muhammad Syafiq deh
BalasHapus