Mahasiswa Antam Diterlantarkan Unsoed
Oleh:
Arief Ikhsanudin
“Unsoed pernah mendeklarasikan diri sebagai
pahlawan.
Kini, ia dianggap pahlawan kesiangan.”
Unsoed
sedang menjalin hubungan dengan Antam. Diluar kerjasma yang membuat rektor
menjadi tersangka, ada kerjasama lain berupa beasiswa. Tiga angkatan diterima
Unsoed dengan suka cita. Semua hal diurusi Unsoed, maklum rata-rata mahasiswa
berasal dari Sulawesi, maluku dan sekitarnya.
Saat itu, T Junaedi, salah satu Dosen jurusan perikanan dan kelautan pun dengan
sukarela mengajukan diri menjadi bapak asuh. “Saat itu, saya iba dengan mereka,
mereka dari jauh. Unsoed tidak pernah menunjuk saya” kata Junaedi.
Semua
hal yang berhubungan dengan mahasiswa antam diurusi oleh Unsoed, dari A sampai
Z, Termasuk tempat tinggal. Junaedi pun
menyiapkan dua rumah sekaligus. Satu milik anaknya, sebagai tempat tinggal
mahasiswa antam kelompok laki-laki. Sedangkan mahasiswi-mahasiswi antam, di
tempatkan didaerah sumampir milik orang lain. Jaraknya sekitar dua kilometer
dari kampus pusat.
Hamdalah,
mahasiswa beasiswa antam mengatakan bahwa jarak antara kampus dengan kosan
terlalu jauh karena tidak ada transportasi dari kosan ke kampus. Unsoed mengakali jarak dengan menjanjikan
tiap orang satu sepeda. “Janjinya 1 orang satu tapi jadinya 2 sepeda per rumah.
Satu rumah diisi 13 orang.” Ujar Hamdallah.
Satu janji unsoed untuk mengurus
mahasiswa antam tidak sesuai mestinya. Ada beberapa janji lain
yang di sampaikan unsoed yang belum terlaksana. Menurut Hamdalah, Matrikulasi mata kuliah,
berbagai macam les, belum dilakukan oleh Unsoed. Junaedi selaku bapak asuh tidak biasa di konfirmasi terkait
masalah itu.
Berharap keadaan membaik. Mahasiwa Antam
membuat paguyuban atau perkumpulan mahasiswa untuk berkomunikasi dengan Unsoed.
Tapi paguyuban itu sudah dianggap tidak
ada oleh Hamdallah. Hamdalah yang pernah
menjabat ketua paguyuban merasa paguyuban yang dibuat sia-sia. Sudah lama tidak
pernah ada komunikasi dengan Unsoed.
“Kita juga udah lost kontak
dengan pihak unsoed selama enam bulan.”
Orang Unsoed yang terakhir kontak dengan mahasiwa antam bukan lagi
Junaedi, tapi Darsono.
Walaupun
Darsono pernah dinilai sebagai bapak
asuh oleh mahasiswa antam, Ia bukanlah Ayah asuh. “Saya tidak bertanggung jawab atas mahasiswa
antam,” Ungkap Darsono. Hamdalah pun
mengatakan hal serupa. “katanya Darsono
tidak mendapatkan tanggung jawab sepenuhnya.” Ketidak jelasan hubungan ini
semakin memperparah keadaan antara mahasiswa antam dengan Unsoed.
Hamdalah
dan teman-temannya mulai cemas dengan keadaan ini. Kini mereka mulai mempertanyakan bagaimana
unsoed mengurusi mereka. Hal yang paling mereka sorot adalah masalah
keuangan. Uang saku mereka baru turun 1
Juni 2013 sejak enam bulan yang lalu. Dari awal kuliah, aliran dana keuangan
tidak pernah lancar. Dari sebulan sekali, menjadi tiga bulan sekali. Sekarang,
enam bulan sekali.
Ketika
bertanya terkait masalah keuangan, Hamdalah selalu mendapatkan jawaban yang
tidak memuaskan. “Mereka (Unsoed) larang
tanya itu (pengelolaan keuangan).” Ketertutupan Unsoed terkait pengelolaan
beasiswa antam sampai sekarang belum bisa di konfirmasi. Selain penanggung
jawab kerjasama Unsoed, PR 4 Budi Rustomo juga terlilit kasus yang sama dengan
Edy Yuwono selaku Rektor. Pihak unsoed lain juga tak tahu menahu masalah antam.
Dua
diantaranya adalah kepala biro BAAK Krisnoe Maya Wulandari, dan Biro
Kemahasiswaan Sudiro. Mereka menagatakan jika
tidak tahu menahu masalah beasiswa antam, padahal mereka mengurusi masalah
beasiswa lain. Sudiro mengatakan jika pengelolaan beasiswa antam itu tidak pernah diketahuinya. “Itu tidak melalui
Unsoed secara prosedural” Kata sudiro menegaskan.
Hamdalah
dan mahasiswa antam yang lain, kini merasa diterlantarkan. “kita Punya masalah ga ada yang liat. Sudah malas bicara, nanti dituduh
nuntut-nuntut.” Tak heran jika sudah ada
dua mahasiswa antam yang memilih untuk keluar dari Unsoed. Mereka memilih membiayai
kuliahnya sendiri daripada bertahan dengan keadaan seperti ini.
Bagi
Hamdalah, tak pernah ada pertemuan antara Unsoed dengan pihak mahasiswa antam
terkait permasalahan yang mereka alami.
Kini, kejelasan dan penyelesaian masalah-masalah yang ada harus segera
dilakukan. Hamdalah dan kawan-kawannya
ingin sekali bertemu dengan pihak rektorat terkait persoalan beasiswa yang
membuat mereka merasa diterlantarkan.
Posting Komentar untuk "Mahasiswa Antam Diterlantarkan Unsoed"