Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menolak Lupa Sepuluh Tahun Munir


Purwokerto-Cahunsoed.com, Senin (29/9), Tewasnya Munir, aktivis HAM sepuluh tahun lalu adalah bagian sejarah yang tak boleh dilupakan. Hal ini juga dinyatakan oleh Ahmad Sabiq, dosen ilmu politik “Terbunuhnya munir adalah Historical text yang tidak boleh kita lupakan, ujian sejarah,” katanya, dalam diskusi bedah film yang diadakan Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik. “Munir adalah pejuang bagi orang tertindas, semangatnya perlu dibangun di kampus” tambahnya.

Bedah Film ini bertemakan “sepuluh tahun menolak lupa” atas tewasnya Munir. Menampilkan film dokumenter karya Dendi Dwi Laksono dengan judul Kiri Hijau, Kanan Merah. “Kita nampilin ini karena sosok Munir adalah aktivis HAM yang inspiratif, selain bedah film ini buat nambah wawasan, ini juga buat bangun semangat mahasiswa baru 2014,” kata Dicky, Ketua Pelaksana Bedah Film. “Di film ini juga seolah mengingatkan, bahwa ada sejarah yang nggak boleh dilupakan,” tambahnya.

Acara ini dilaksanakan di aula Fisip Unsoed, dengan pembicara Ahmad Sabiq dan Pendy Widjanarko, Mahasiswa Ilmu Politik 2009. “Bedah film kaya gini bermanfaat banget, mengingatkan kita tentang pejuang HAM, dan kita jadi tahu tentang Munir,” kata Rachmawati, Mahasiswa politik 2014. (fit)

Posting Komentar untuk "Menolak Lupa Sepuluh Tahun Munir"