Refleksi Konflik Agraria Melalui Panggung Budaya
Seorang mahasiswi sedang tampil
menyampaikan pesan
tentang konflik agraria di acara
'Solidaritas Kasus Konflik
Agraria Indonesia'
|
Purwokerto-Cahunsoed.com, Rabu,
(30/9), berkaitan dengan konflik agraria yang semakin marak di Indonesia,
Laboratorium Sosial budaya Fakultas Ilmu Budaya dan Teater Texas mengadakan
panggung kebudayaan. Acara diadakan sebagai bentuk solidaritas mahasiswa terhadap
salah satu kasus kekerasan yang menyebabkan Salim Kancil, pejuang penolakan
tambang pasir di Lumajang, Jawa Timur, tewas dianiaya.
Koordinator
Lapangan, Ficky Firdaus menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk membentuk wadah teman-teman mahasiswa khususnya
mahasiswa FIB dalam menyampaikan pengetahuannya tentang Agraria sesuai metode
yang mereka sukai. “Mahasiswa bisa tampil mengeluarkan pengetahuanya tentang
agraria di sini sebagai pesan solidaritas atas peristiwa intimidasi yang
dialami oleh petani,” kata Ficky.
Acara
yang diadakan di pelataran kampus FIB ini di hadiri oleh beberapa mahasiswa,
salah satunya Ghais, mahasiswa Sastra Inggris 2013, Ia mengapresiasi
diadakannya acara yang mengangkat tema ‘Solidaritas Kasus Konflik Agraria
Indonesia’. “Acaranya menarik, ngasih pengetahuan untuk kawan-kawan FIB tentang
ketidakadilan yang dialami petani,” katanya.
Namun,
acara yang dibuat sebagai bentuk solidaritas atas konflik agraria ini sepi
antusias mahasiswa. Hal tersebut membuat Ghais merasa kecewa. Ia berharap
kedepannya mahasiswa bisa lebih peka terhadap acara-acara yang membawa isu
menarik, “Padahal acaranya bagus, tapi sepi karena mahasiswanya masih apatis,”
ujarnya.
Panggung budaya ini diselenggarakan untuk umum, tidak
hanya sekadar orasi, panggung ini juga menampilkan treatrikal, puisi dan metode
lainnya sesuai keinginan mahasiswa terkait konflik agraria. (DYH/FIT)
Posting Komentar untuk "Refleksi Konflik Agraria Melalui Panggung Budaya"