Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Rekomendasi Film tentang Psikologi


 Psikologi selalu menjadi tema yang menarik untuk dibahas. Pasalnya, dalam kehidupan manusia yang penuh lika-liku, kita seringkali lupa untuk memperhatikan kesehatan mental kita. Maka dari itu tak jarang dari kita yang tidak menyadari bahwa sebenarnya kita memiliki penyakit mental. Itu karena memahami diri sendiri merupakan hal yang masih asing bagi sebagian orang. Padahal memahami diri sendiri merupakan hal yang mudah apabila kita mampu menerima segala perasaan negatif. Jika sudah begini, dampaknya tak hanya kepada diri sendiri, tetapi juga kepada orang lain, bahkan dalam lingkup kehidupan masyarakat.

Dalam situasi pandemi ini, topik tentang psikologi dan kesehatan mental mulai kembali mencuat. Berbagai permasalahan dalam kehidupan seperti rumah tangga, pekerjaan, ekonomi dan sebagainya umumnya disebabkan oleh faktor psikologis. Namun, kita belum juga menyadari hal tersebut. Tetapi tidak apa-apa, karena ilmu dapat diperoleh darimana saja. Salah satunya dari film. Banyak film bertema psikologi yang dapat kita nikmati sekaligus dapat kita pelajari selama pandemi ini.

The Danish Girl (2015)

Danish Girl (Original Film Art)

“Every morning I promise myself that I’ll spend the entire day as a man. But I think Lili’s thoughts, I dream her dreams. She’s always there.”

Film ini menceritakan kisah nyata seorang transgender pertama di dunia bernama Einar Wegener. Einer dan Gerda adalah sepasang suami istri yang berprofesi sebagai pelukis. Suatu ketika Gerda ingin melukis, ia membutuhkan seorang perempuan sebagai model. Namun, temannya berhalangan hadir. Untuk itu, Einer menggantikan perempuan tersebut sebagai model Gerda. Menggunakan make up dan pakaian perempuan membuat Einer merasa nyaman. Ia merasakan ada sesuatu dalam dirinya.

Suatu hari mereka datang ke sebuah pesta dengan Einer yang menyamar sebagai wanita bernama Lili. Tidak ada orang yang menyadari bahwa Lili adalah Einer. Hal tersebut kemudian mengundang banyak pria mendekatinya. Lambat laun Einer merasa bahwa ia lebih nyaman menjadi Lili (wanita) daripada menjadi dirinya sebagai seorang pria. Hingga suatu saat Einer menyadari suatu hal yang merubah dirinya dan kehidupan rumah tangganya.

Film yang menyuguhkan pergolakan batin seorang transgender ini sukses menyihir penonton. Drama yang disuguhkan juga membuat film ini layak untuk ditonton. Film ini juga mengajarkan mengenai kesetiaan dan keikhlasan. Karena keikhlasan merupakan hal yang sulit, terlebih lagi untuk ikhlas menerima kekurangan diri sendiri. Film ini juga mengajarkan banyak hal mengenai kesetiaan yang patut dijadikan contoh. Gerda sebagai istri Einer mampu menjadi tokoh inspiratif yang membuktikan bahwa kesetiaan itu mahal harganya.

The Village (2004)

The Village (Original Film Art)

“Creatures can sense emotion and fear. They will see I am pure of intention and not afraid.”

Di sebuah desa terpencil, hiduplah sebuah misteri. Desa ini terisolasi karena di kelilingi oleh hutan. Para penduduk percaya bahwa di hutan tersebut dihuni oleh makhluk yang selalu disebut “those we don’t speak of”.

Karena hal tersebut, penduduk kemudian membuat tiga aturan. Pertama, jangan pernah masuk ke hutan atau tidak akan pernah kembali. Kedua, jangan memakai dan memperlihatkan warna-warna yang mencirikan makhluk tersebut. Ketiga, bunyikan lonceng sebagai pertanda bahwa makhluk-makhluk tersebut datang. Suatu saat terjadi insiden penusukan yang dilakukan oleh Noah terhadap Lucius. Lucius yang sekarat membutuhkan obat. Oleh karena itu, Ivy memberanikan diri pergi ke kota mencari obat. Namun, selama perjalanan banyak hal tak terduga yang terjadi padanya.

Film yang di sutradarai oleh M. Night Shyamalan ini sukses membuat penonton menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi. Alur yang mencekam, dibumbui oleh drama antar tokoh serta konflik yang terjadi membuat film berdurasi 1 jam 49 menit ini layak untuk ditonton. Film ini mengajarkan bahwa keberanian dapat mengubah segalanya. Karena dengan keberanian, misteri dapat dipecahkan.

Perfect Blue (1997)

Perfect Blue (IMDb)

“How do you know that the person you were one second ago, is the same person that you are right now?”

Mima adalah seorang personel dari grup idola Jepang bernama CHAM!. Sebagai personel, Mima merupakan anggota grup yang memiliki penggemar paling banyak. Mima mengejutkan banyak penggemarnya karena memilih keluar dari grup di puncak karirnya.

Akhirnya Mima memilih banting setir menjadi pemain film. Didukung oleh agensinya, ia memberanikan diri membintangi film-film dewasa. Salah satu penggemar beratnya menyadari perubahan drastis Mima. Ia kemudian melakukan berbagai cara sebagai kritik terhadap idolanya. Konflik dan insiden yang muncul bertubi-tubi membuat Mima mengalami krisis identitas. Hingga suatu hari hal-hal diluar dugaan terjadi padanya.

Film ini disebut sebagai film tergila sepanjang sejarah anime. Sebagai sutradara, Satoshi Kon berhasil membuat penonton merinding oleh adegan-adegan yang disuguhkan. Alur yang liar ditambah plot twist yang terjadi diakhir film dapat membuat penonton bertanya-tanya setelah menonton film ini. Film ini juga merupakan sebuah kritik dan gambaran terhadap kerasnya kehidupan dalam industri hiburan.

27 Steps of May (2019)

27 Steps of May (The Movie Database)

“Udah kejadian. Mau sampai kapan lu kaya gini terus sama diri lu? Segitu kerasnya kepala lu, sampai lu gamau sadar kalo gaada lagi yang bisa lu lakuin.”

Film ini menceritakan kisah hidup seorang gadis bernama May yang menjadi korban pemerkosaan saat usianya 14 tahun. Sejak kejadian itu, hidupnya berubah.

May tinggal bersama ayahnya. Setiap pagi mereka memproduksi boneka barbie yang kemudian dijual. Tak banyak aktivitas yang May lakukan, ia bahkan tidak berbicara satu kata pun. Sementara itu, ayahnya juga seorang petinju. Ia selalu menghabiskan malamnya dengan bertarung. Hal tersebut dilakukannya selain demi mencari uang juga untuk melampiaskan emosinya.

Suatu hari terjadi kebakaran di belakang rumah May. Kebakaran tersebut menyebabkan tembok kamar May rapuh sehingga berlubang bagian belakang kamarnya. Tak disangka, lubang tersebut menghubungkannya dengan seseorang yang kemudian mengubah hidupnya.

Film yang disutradarai oleh Ravi Bharwani ini mengangkat isu mengenai penyintas kekerasan seksual. Adegan-adegan yang tenang dan tidak mendramatisir membuat penonton ikut merasakan kepedihan yang dialami tokoh-tokohnya. Selain itu, film Indonesia ini juga meraih beberapa penghargaan di tingkat internasional. Film ini layak untuk ditonton karena mengandung pesan yang kuat dan menginspirasi. Melalui film ini, dapat menginspirasi para penyintas kekerasan seksual untuk dapat bangkit dengan harapan yang lebih baik.

Gone Girl (2014)

Gone Girl (IMDb)

"What are you thinking? How are you feeling? What have we done to each other?"

Buat kalian yang kurang suka melihat darah dan pembunuhan lebih baik tidak menonton film yang satu ini. Gone girl adalah film yang menceritakan drama kehidupan rumah tangga Amy dan Nick.

Suatu hari, Nick menemukan istrinya hilang secara misterius. Hingga beberapa hari Amy tak kunjung ditemukan. Polisi pun memutuskan untuk melakukan pencarian ketat terhadap kasus ini. Kasus ini kemudian ramai dimana-mana mengingat Amy adalah seorang yang cukup tersorot di Amerika.

Para wartawan dan berbagai stasiun televisi membuat Nick harus bersembunyi demi menjaga kewarasannya. Setelah bergulat dengan berbagai hipotesis, penyelidik kemudian mulai mencurigai Nick sebagai dalangnya. Namun, situasi makin diperumit dengan berbagai teka-teki yang muncul, apakah yang sebenarnya terjadi?

Film ini diangkat dari novel best seller karangan Gillian Flynn. Film berdurasi 2 jam 29 menit ini sangat layak untuk ditonton. Cerita yang dipenuhi teka-teki, alur yang rapi serta suasana yang dibuat dalam film, sukses membawa film ini menyambut beberapa penghargaan. Film ini mengajarkan bahwa seseorang yang tersakiti bisa melakukan apapun untuk membalaskan dendamnya.

The Visit (2015)

The Visit (QueeryMe Media Network)

"Would you mind getting inside the oven to clean it?”

Dua bersaudara, Becca dan adiknya Tyler, berencana untuk berkunjung ke rumah kakek dan nenek yang belum pernah mereka temui sebelumnya. John dan Dorris (kakek dan nenek mereka), memang figur orang tua yang baik hati, namun lama-lama keanehan-keanehan mereka terkuak.

Becca, yang ingin membuat film dokumenter bersama adiknya yang hyperaktif dan suka nge-rap itu tidak menyangka bahwa kunjungan mereka selama seminggu akan menjadi pengalaman paling menakutkan. Apalagi mereka berdua harus melewati waktu “09.30” setiap malam. Apa yang sebenarnya terjadi dengan kakek dan nenek mereka?

Film The Visit menampilkan alur cerita yang baik. Film ini memadukan seram, jump scare yang efektif, bahkan komedi. Dengan ide-ide yang segar dan menarik, sutradara M. Night Shyamalan mampu membuat The Visit berhasil menciptakan kengerian tingkat tinggi.

Identity (2003)

Identity (IMDb)

"As I was going up the stairs, I met a man who wasn't there. He wasn't there again today. I wish, I wish he'd go away.”

Dihubungkan oleh berbagai peristiwa, sekumpulan orang terjebak karena badai di motel terpencil. Mereka adalah sebuah keluarga yakni Timmy, George, dan Alice, Ed seorang supir, Caroline si mantan artis, Larry penjaga motel, Paris seorang pekerja seks komersial (PSK), Lou, Ginny serta Rodhes, seorang polisi yang sedang bertugas mengantar tahanan bernama Robert.

Ditengah-tengah badai, mereka semua masih harus mendapat ancaman teror dimana mereka mulai dibunuh satu per satu. Keadaan seketika berubah menjadi menegangkan. Diantara 10 penyintas tersebut, mereka harus berurusan dengan teka-teki lagi. Kira-kira siapakah pembunuhnya?

Film ini akan membuat siapa saja yang menontonnya menyimpulkan banyak teori dan spekulasi. Film yang disutradarai oleh James Mangold ini didasarkan pada novel milik Agatha Christie yang berjudul “And Then There Were None”, yang pertama kali terbit pada 1939. Film ini memberikan pesan moral mengenai penyakit mental. Namun sayangnya dalam film tersebut tidak begitu menonjolkan sisi gangguan psikologis yang harusnya dapat diuraikan secara mendetail.

Stonehearst Asylum (2014)

Stonehearst Asylum (comingsoon.net)

“Of all the afflictions I think of none more cruel than madness. It robs a man of his reason, his dignity, his very soul. And it does so, so slowly, without the remorse of death.”

Berlatar pada tahun 1899, film ini berkisah tentang Edward Newgate, seorang dokter muda lulusan Oxford Medical School yang berkesempatan untuk kerja magang di sebuah rumah sakit jiwa bernama Stoneheart Asylum. Kehadiran Newgate disambut baik oleh Dr. Lamb, pengawas rumah sakit sekaligus tutor baginya.

Newgate juga dipertemukan dengan Eliza Graves, seorang pasien wanita yang secara singkat membuatnya jatuh cinta. Namun, tidak lama setelah itu, Newgate mulai mengendus sesuatu yang tidak beres bersamaan dengan menghilangnya pasien satu per satu, apakah yang sebenarnya terjadi?

Diangkat dari salah satu cerita pendek karya Edgar Allan Poe yang berjudul “The System of Doctor Tarr and Professor Fether”, film ini menampilkan kisah horror psikologis dimana tokoh dihadapkan pada misteri yang berada di luar akal pikirannya. Atau barangkali kita yang dipermainkan? Hati-hati tertipu. Berbeda dengan film lainnya, film horror yang satu ini juga lebih menekankan pada teka-teki serta kejadian-kejadian tak terduga lainnya.

The Ward (2010)

The Ward (Filmovisruba)

“Listen, don't let this place get to you. You stay locked up long enough and you start to believe that you're nuts."

Kristen adalah seorang gadis muda yang cantik. Suatu ketika ia merasa bingung mendapati dirinya membakar sebuah rumah pertanian. Tak lama setelahnya, dua orang polisi membekuknya dan membawanya ke rumah sakit jiwa. Merasa tidak gila, Kristen mempertanyakan mengapa dirinya bisa berakhir di North Bend Psychiatric Hospital.

Ketika berusaha mencari jawaban, Kristen menyadari bahwa penghuni rumah sakit satu per satu hilang bersamaan dengan munculnya arwah wanita yang terus mengejarnya. Misteri apa yang menyelimuti rumah sakit itu? Atau barangkali menyelimuti dirinya.

Film The Ward karya John Carpenter ini merupakan film bergenre horror psikologis. Walaupun film ini terlalu diliputi dengan banyak jump scare, harus diakui bahwa Carpenter mampu mengemas alur cerita dengan baik. Melalui film ini, penonton akan diajak untuk bertanya-tanya sembari menikmati suasana yang menegangkan dan mengejutkan, walaupun hanya berkutat dengan setting yang cukup monoton yaitu rumah sakit.

Unknown (2011)

“I didn’t forget everything. I remember how to kill you, asshole!”

"I didn't forget everything. I remember how to kill you, asshole!”

Film ini bercerita tentang seorang dokter bioteknik bernama Dr. Martin Harris yang pergi ke Berlin bersama istrinya, Elizabeth Haris untuk menghadiri pertemuan internasional. Suatu kejadian tak menyenangkan terjadi ketika Dr. Martin Harris harus mengalami kecelakaan yang membuatnya koma selama empat hari.

Tidak sampai disitu, dirinya bangun dengan situasi dimana tidak ada orang yang mengenalnya, termasuk istrinya sendiri. Merasa bingung dan buntu karena kehilangan ingatan serta identitasnya, ia masih harus bertahan ketika menyadari ada pembunuh yang mengejarnya. Jadi, siapakah dia sebenarnya?

Unknown merupakan film psikologikal thriller yang disutradarai oleh Jaume Collet-Serra. Film ini mengajarkan tentang perjuangan untuk mempertahankan apa yang kita miliki. Selain itu, film ini juga layak untuk ditonton karena alurnya yang bagus serta drama yang menegangkan namun dapat membuat penonton larut didalamnya.

Posting Komentar untuk "10 Rekomendasi Film tentang Psikologi"