10 Rekomendasi Film Inspiratif tentang Lika-Liku Kehidupan
Kehidupan memang sesuatu yang
kompleks serta penuh kejutan. Bagi sebagian orang, hidup adalah tentang
bagaimana caranya bertahan hidup, mencapai kesuksesan, mempertahankan prinsip,
dan sebagainya. Sedangkan bagi sebagian orang yang lain, hidup mungkin
merupakan sesuatu yang berbeda. Namun, secara umum, kehidupan tiap tiap manusia
tidak terlepas dari perjuangan serta kekuatan untuk bangkit dan terus menapaki
fase-fase kehidupan.
Dalam situasi pandemi seperti
sekarang ini, kita dipaksa untuk melakukan berbagai aktivitas dari rumah. Tentu
saja, hal ini membatasi kita untuk bisa saling berinteraksi secara langsung.
Padahal, bertemu dengan banyak orang, bertukar pikiran, serta berdiskusi dengan
mereka merupakan salah satu asupan yang baik untuk memperluas pemahanan akan
kehidupan.
Tapi, tidak usah khawatir, masih ada
cara lain yang bisa kita lakukan. Salah satunya dengan menonton film. Yap! Ada
banyak film yang mengangkat tema seputar kehidupan. Kita bisa menjelajahi
pemikiran tokoh serta merasakan lika liku kehidupannya yang inspiratif.
1. Life of Pi (2012)
Life of Pi (IMDb) |
"Above
all… it is important not to lose hope…”
Diangkat dari novel karya Yann
Martel, film ini menceritakan petualangan Pi Patel, seorang laki - laki
religius penganut tiga agama, bersama temannya, Richard Parker yang buas.
Mereka berdua mengarungi lautan yang ganas demi bertahan hidup.
Keluarga Pi merupakan pemilik kebun
binatang. Hidup miskin dan ancaman kebangkrutan yang terus menghantui keluarga
Pi di India, membuat mereka semakin yakin untuk berhijrah ke Kanada. Dengan
layanan transportasi berupa kapal barang, mereka membawa puluhan hewan penghuni
kebun binatang dengan harapan bisa dijual. Namun, rencana tidak berjalan mulus
ketika kapal yang mereka naiki karam akibat terjangan badai. Kenyataan pahit
harus dihadapi oleh Pi yang berusaha bertahan hidup dengan menggunakan sekoci
bersama zebra, orangutan, hyena, dan tentu saja Richard Parker.
Terombang-ambing di tengah Samudra Pasifik, inilah awal petualangan Pi yang
tidak terlupakan.
Pi berusaha mengajarkan kepada kita
tentang bagaimana harusnya kehidupan dipahami. Bahkan, di tengah-tengah situasi
yang serba mustahil itu, spiritualitasnya semakin terbentuk beriringan dengan
beragam keajaiban menakjubkan yang ditemuinya. Film ini menggambarkan segalanya
dengan indah, bahkan melebihi karya aslinya.
2. Into the Wild (2007)
Into the Wild (IMP Award) |
"I’ll
paraphrase Thoreau here, Rather than love, than money, than faith, than fame,
than fairness, give me truth..”
Apa kalian tau tentang bus 142 atau
yang biasa disebut magic bus? Yap! Magic bus yang berada di
Pedalaman Alaska itu menjadi saksi bisu petualangan ekstrem seorang pemuda
idealis.
Berdasarkan kisah nyata yang
dibukukan oleh Jon Krakauer tentang Christopher McCandless, seorang pemuda berprestasi
dari keluarga kaya yang memilih hidup bebas di alam liar. Memulai petualangan
amatirl pada 1990, McCandless mengabaikan semua bahaya demi menyatu pada alam
sepenuhnya. Ia bahkan mengganti namanya menjadi Alexander Supertramp.
Selama 2 jam 28 menit, McCandless
mengajak kita untuk menyelami pemikirannya yang tidak terlepas dari pengaruh
karya - karya Leo Tolstoy dan Henry David Thoreau, penulis favoritnya. Dirinya
adalah gambaran tentang seorang pemuda yang konsisten mempertahankan
idealismenya. Memilih meninggalkan hingar-bingar kehidupan masyarakat sosial
yang menurutnya penuh kepalsuan, dalam rangka menemukan makna kehidupan yang
sesungguhnya.
Menariknya, film ini menggunakan
narasi - narasi yang dikutip langsung dari buku perjalanan McCandless. Bahkan,
sang penulis, Jon Krakauer, melakukan riset mendalam dengan menjadi Christopher
McCandless “KW” demi mendapat data-data yang lebih detail. Bagi kalian yang
suka berpetualang, film Into The Wild akan memberi kalian banyak inspirasi
langsung dari sang petualang sejati, Alexander Supertramp.
3. Lion (2006)
Lion (Wikipedia) |
to
take a child that's suffering like you boys were. Give you a chance in the
world. That's something.”
[WARNING! Film ini mengandung
bawang!] Menceritakan tentang Saroo, seorang anak berusia 5 tahun yang hidup di
lingkungan kumuh India bersama ibu, kakak laki - laki, dan adik perempuan.
Tidak pernah ia bayangkan, bahwa di suatu malam, dirinya akan berpisah dengan
keluarganya.
Setelah beberapa saat tersesat dan
luntang-lantung seorang diri, ia dipertemukan dengan pasangan berhati mulia,
Sue dan John Brierley, yang mengadopsinya dan membawanya ke Australia. Cinta
dan kasih sayang yang diberikan pasangan Brierley membuat Saroo dengan cepat
beradaptasi dan lupa pada kehidupan sebelumnya. Hingga pada suatu moment,
setelah 25 tahun berlalu, Saroo menyadari bahwa ia adalah anak yang hilang.
Dengan mengandalkan ingatan masa kecilnya dan tentu saja teknologi Google
Earth, ia berusaha menemukan keluarganya.
Film ini mengajarkan tentang
bagaimana relasi-relasi yang harus tercipta dalam keluarga. Motivasi yang
paling mendalam ditunjukkan oleh pasangan Brierley melalui prinsip yang mereka
pegang teguh. Tentang pilihan mereka untuk tidak mempunyai anak dan lebih
memilih untuk mengambil anak-anak terlantar dan memberinya kesempatan hidup
yang lebih baik di dunia. Jejak Sue sebagai seorang ibu yang penyayang untuk
anak adopsinya juga bisa menjadi teladan bagi siapa saja. Lagi - lagi
berdasarkan pada kisah nyata, film ini berpotensi menyebabkan banjir, banjir
air mata.
4. The Pursuit of Happyness (2006)
The Pursuit of Happyness (Columbia Picture) |
"Don't
ever let somebody tell you.. You can't do something. Not even me."
Film ini terinspirasi dari
perjalanan hidup nyata seorang Chris Gardner. Diangkat dari buku yang ditulis
Gardner dengan judul yang sama, film ini mengisahkan fase-fase berharga dalam
hidupnya hingga akhirnya berhasil mendirikan firma broker saham Gardner Rich
& Co.
Hidup dalam kesulitan ekonomi
membuat istrinya pergi meninggalkannya, menyisakan dirinya bersama anak satu -
satunya, Christopher Gardner Jr. Keadaan tidak berubah malah menjadi semakin
menyedihkan, ketika Gardner bersama anaknya harus hidup luntang-lantung dan
terpaksa tidur dimana saja. Tunawisma dan tidak memiliki penghasilan, fase ini
betul-betul membuat kita berpikir bahwa Gardner tidak akan memiliki peluang,
sangat tidak mungkin.
Film ini sukses menggetarkan hati
siapa saja yang menontonnya. Bahkan, kisah Gardner mampu membuat penonton ikut
tenggelam dalam kehidupan yang tidak kenal belas kasihan. Gardner tidak pernah
kehilangan harapan, ia berusaha memberi tahu kita bahwa hidup itu tentang cara
bertahan. From zero to hero, kalimat ini menjadi begitu melekat dalam
diri Gardner. Buat kalian yang merasa sedang berada di titik terendah dalam
kehidupan, jangan pernah berhenti. Hidup terdiri dari fase - fase yang akan
selalu menanti untuk dijalani.
5. The Peanut Butter Falcon
(2019)
The Peanut Butter Falcon (IMDb) |
“Friends
are the family you choose.."
Film ini menceritakan petualangan
hebat Zak, seorang pria down syndrome yang melarikan diri dari panti
asuhan demi mengejar mimpinya menjadi pegulat profesional. Di tengah-tengah
pelariannya, Zak bertemu dengan pria yang sedang dirundung masalah, Tyler.
Merasa saling terhubung, mereka berdua kemudian saling berbagi cerita dan
melanjutkan petualangan menuju sekolah gulat profesional milik The Salt Water
Redneck, idola Zak.
Berfokus pada dua tokoh utama, Zak
dan Tyler, film ini menunjukkan perkembangan hubungan persahabatan keduanya
secara perlahan. Film ini memiliki alur yang sederhana tanpa dramatisasi yang
berlebihan, walaupun menempatkan penderita down syndrome di urutan
pertama. Zak dan Tyler berusaha berbicara kepada penonton bahwa memiliki mimpi
tidak harus menyesuaikan dengan keadaan, justru keadaan lah yang harus
menyesuaikan dengan mimpi kita.
6. Chhichhore (2019)
Chhichhore (Twitter / @NGEMovies) |
"Kita
seringkali sangat bingung memikirkan menang, kalah, sukses, gagal. Sehingga
kita lupa menjalani hidup. Hal terpenting dalam hidup adalah hidup itu
sendiri.”
Film ini bercerita tentang seorang
anak bernama Raghav yang selalu menganggap dirinya adalah seorang pecundang.
Bahkan, ia sampai sempat mencoba bunuh diri. Alih-alih menasihati sang anak,
Anni dan Maya malah mengajak Raghav untuk flashback ke masa lalu ketika
mereka masih berada di bangku kuliah. Dimulai dari sang ayah, Anni, yang harus
menerima kenyataan untuk tinggal di asrama H4 yang hampir tidak layak huni.
Anni kemudian bergabung bersama penghuni H4 lainnya dan membuat dirinya selalu
berada dalam situasi konyol. Begitu jeleknya asrama H4, membuat para
penghuninya sering diejek, terutama oleh penghuni asrama H3 yang fasilitasnya
serba mewah. Dijuluki sebagai sarang pecundang, membuat Anni dan kawan-kawan
asramanya mendidih. Mereka pun kemudian berusaha membuktikan diri dalam ajang
Kejuaraan Umum antar asrama, yang selama ini tak pernah dimenangkan oleh H4.
Film bergenre komedi drama ini layak
untuk ditonton, karena pembawaan filmnya yang ringan dan menarik. Para tokohnya
memiliki karakteristik tersendiri, dan alur yang disajikan benar-benar
menggambarkan kehidupan kampus dan persahabatan. Pesan moral yang diangkat
dibalik cerita ini membuat penonton sadar, bahwa sebuah kegagalan bukanlah
akhir dari segalanya.
7. The Secret Life of Walter Mitty
(2013)
The Secret Life of Walter Mitty (IMDb) |
“To
see the world, things dangerous to come to, to see behind walls, to draw
closer, to find each other and to feel. That is the purpose of life.”
Mediocare, itulah kesan pertama yang
ditampilkan oleh tokoh utama di film ini. Walter Mitty merasa bahwa
kehidupannya membosankan, ia sering berfantasi bahwa situasi yang ada
dihadapannya adalah sesuai dengan ekspetasinya yaitu menjadi hebat. Dunianya
berubah saat ia jatuh cinta dengan rekan kerjanya yang bernama Cheryl.
Dengan berbagai cara Walter Mitty pun mencoba untuk mendekati Cheryl.
Posisinya sebagai expert (ahli
pemroses film klise) di majalah LIFE, membuatnya harus bertanggung jawab
terhadap pembuatan cover majalah. Namun, masalah terjadi ketika foto klise
ke-25 hasil jepretan fotografer Sean O’Connell menghilang. Walter Mitty pun
akhirnya berusaha menemukan keberadaan Sean O’Connell untuk mengetahui dimana
foto klise ke-25 itu. Teka-teki dan perjalanan panjang yang memaksanya
benar-benar merasakan dunia yang diimpikannya.
Film bergenre komedi petualangan ini
menyuguhkan alur cerita yang menarik dan tidak begitu rumit. Ditambah dengan
sinematografinya yang memuaskan mata membuat penonton ikut menyelam ke dalam
petualangan Walter Mitty. Dibalik setiap peristiwa yang terjadi dalam film ini,
terdapat pesan bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah ketika manusia tahu bahwa
dirinya adalah spesial dan dengan itu ia dapat menjalankan kehidupan dengan baik.
8. House of Hummingbird (2018)
House of Hummingbird (IMDb) |
"Butuh
waktu untuk belajar mencintai diri sendiri. Ketika aku tidak mencintai diriku
aku mencoba memahami diriku sendiri, itulah caranya.”
Pada tahun 1994, terjadi kecelakaan
runtuhnya jembatan Seongsu di Seol. Tragedi tersebut kemudian digambarkan
kembali dalam film House of Hummingbird dengan alur yang baik. Runtuhnya
jembatan ini kemudian menjadi salah satu hal penting dari peristiwa di film
ini.
Eun Hee adalah seorang anak berusia
14 tahun yang memiliki kehidupan membosankan. Memiliki keluarga yang kurang
harmonis, kurang memiliki motivasi untuk bersekolah, konflik yang terjadi dalam
pertemanan serta keadaan ekonomi yang sulit membuat Eun Hee tidak mencintai
hidupnya. Namun, hal tersebut berubah ketika ia bertemu dengan Kim Youngji,
guru pengganti di les bahasa Cina yang diikutinya. Eun Hee menganggap Kim
Youngji adalah satu-satunya orang yang bisa memahaminya. Namun, pada suatu
hari, pada moment yang tidak pernah Eun Hee bayangkan, hubungan mereka
berakhir tragis.
Walaupun film ini bergenre drama,
namun alur dan konflik yang disajikan tidak mendramatisir sehingga membuat
penonton menikmati cerita dengan gaya yang sederhana. Film ini mengambil
perspektif dari bagaimana seorang anak berusia 14 tahun melihat hidupnya. Eun
Hee, dan juga kehidupannya memberitahu kita bahwa tiap hubungan begitu rentan
terputus. Film garapan Kim Bora ini layak untuk ditonton karena pesan moral
yang diangkat membuat penonton bersyukur dan mengerti bahwa hidup adalah proses
menerima serta mencintai keadaan orang sekitar dan diri sendiri
9. Awakenings (1990)
Awakenings (Wikipedia – Reduce size of non-free image) |
“The
human spirit is more powerful than any drug, and that is what needs to be
nourished: with work, play, friendship, family. These are the things that
matter. This is what we'd forgotten, the simplest things.”
Film based on true story ini
menceritakan kisah seorang dokter bernama dr. Malcolm Sayer yang melamar
pekerjaan di sebuah rumah sakit kronis. Ini adalah pertama kalinya dr. Sayer
menangani pasien secara langsung, sebelumnya karirnya fokus pada penelitian.
Pasien-pasien di rumah sakit ini adalah pasien yang mengalami katatonia.
Setelah melakukan berbagai penelitian dr. Sayer menemukan bahwa pasien dirumah
sakit tersebut menderita ensefalitis letargika yang merebak pada 1917-1928.
Berbekal keyakinannya yang kuat
sebagai peneliti dan dengan bantuan tenaga medis di rumah sakit tersebut, dr.
Sayer memberanikan diri untuk melakukan uji coba obat L-Dopa terhadap salah
satu pasien bernama Leonard Lowe. Leonard Lowe kemudian menjadi inspirasi bagi
dr. Sayer untuk mengembangkan obat tersebut bagi pasien-pasien lainnya.
Keajaiban datang kepada para pasien, mereka sadar dan menyadari bahwa mereka
telah “tertidur” dalam waktu yang sangat lama.
Film ini diangkat dari buku
non-fiksi karya Oliver Sacks. Berbekal dari kisah nyata, film
bergenre drama ini layak untuk ditonton. Alur yang disajikan dengan kalem
di film ini serta cerita yang menggambarkan bagaimana perjuangan seorang dokter
untuk menemukan obat, seolah membawa kembali penonton untuk flashback ke zaman-zaman
dimana penyebab penyakit belum banyak dimengerti dan obat-obat untuk
mengatasinya adalah hal yang langka. Film ini mengajarkan tentang
perjuangan dan juga waktu. Waktu adalah hal yang terbatas, dan dalam waktu yang
manusia miliki harusnya manusia dapat memanfaatkan waktu tersebut dengan baik.
10. Shoplifters (2018)
Shoplifters (IMDb) |
"Apakah
dengan melahirkan otomatis membuatmu menjadi seorang ibu?”
Film ini bercerita mengenai sebuah
keluarga dari golongan kelas bawah yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
mengutili barang-barang di toko. Keluarga ini beranggotakan nenek, ayah, ibu,
Aki, dan Shota yang hidup di sebuah rumah kecil milik neneknya. Suatu hari si
ayah dan Shota (anak laki-lakinya) membawa pulang Juri, seorang anak kecil
berusia 5 tahun yang merupakan anak broken home. Juri, diajarkan oleh anggota
keluarga lainnya untuk menjadi pencuri. Hingga suatu hari, terdapat kabar bahwa
Juri ada dalam pencarian orang hilang.
Shota lambat laun menyadari bahwa ia
tak ingin hidup di keluarga seperti ini, dimana nilai-nilai moral yang
diajarkan berbanding terbalik dengan nilai-nilai moral di kehidupan. Hingga
suatu hari ia sengaja tertangkap saat mencuri jeruk di toko dan dari sini semua
kehidupan keluarga ini berubah.
Film bergenre crime drama ini membawa penonton untuk dapat menyelami masalah-masalah sosial yang dialami oleh masyarakat kelas bawah mulai dari aspek ekonomi, pendidikan, keluarga hingga moral. Film ini memberikan pemahaman bahwa manusia memiliki dua sisi, sisi baik dan sisi jahat, sehingga untuk menentukan apakah seseorang baik atau jahat akan sulit. Konflik-konflik yang ada didalamnya juga mengkritisi permasalahan sosial dalam keluarga dimana ikatan darah sebenarnya tidak menjamin kehangatan atau keharmonisan dalam sebuah keluarga.
Posting Komentar untuk "10 Rekomendasi Film Inspiratif tentang Lika-Liku Kehidupan"