Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mahasiswa Unsoed Gelar Aksi Tolak Penangkapan di Semarang dan Tambang Raja Ampat

Cahunsoedcom/Nurfadilla Alya Kirani

Purwokerto, Cahunsoedcom –  Mahasiswa Unsoed menggelar aksi simbolik di depan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Kamis (19/6), untuk menyuarakan solidaritas terhadap delapan mahasiswa yang ditangkap saat aksi May Day di Semarang serta menolak rencana tambang di Raja Ampat.

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan berbagai mahasiswa di Unsoed mengadakan aksi pada pukul 15.00 WIB. Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap penangkapan delapan mahasiswa saat demonstrasi Hari Buruh (May Day) di Semarang dan sebagai respon atas rencana penambangan di Pulau Gag, Raja Ampat.

Koordinator lapangan aksi, Gasing, menyampaikan bahwa tujuan utama aksi adalah mendesak Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, agar membebaskan delapan mahasiswa yang ditahan.

“Kami dapat informasi bahwa Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, datang ke Purwokerto membahas Koperasi Merah Putih. Maka kami segera konsolidasi dengan berbagai lembaga untuk menyuarakan nasib delapan kawan kami di Semarang yang ditangkap karena bersuara,” ujarnya.

Namun karena perubahan rundown acara dan ketidakhadiran Ahmad Luthfi dalam talkshow di Auditorium Fakultas Biologi, aksi yang direncanakan berubah menjadi aksi simbolik.

“Tapi karena situasinya insidental, jadi kita di sini hanya sekadar memberikan aksi simbolik dan memberi tahu kepada masyarakat dan mahasiswa yang berlalu-lalang bahwa mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat Purwokerto tidak akan diam ketika teman-teman kita ditangkap di Semarang,” tambah Gasing.

Selain isu penangkapan aktivis, mahasiswa juga menyoroti keresahan terhadap eksploitasi alam di Raja Ampat. Beberapa perwakilan dari Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua (Himappa) turut bergabung dan menyuarakan penolakan terhadap rencana tambang.

“Kami juga bersama teman-teman Himappa menyuarakan keresahan atas rencana tambang di Raja Ampat yang dianggap sebagai bentuk kepentingan oligarki. Harapannya, ini mendapat perhatian dari pejabat, aparat, hingga mahasiswa yang melintas,” jelas Gasing.

Sampari, mahasiswa FISIP Unsoed yang ikut dalam aksi, mengatakan bahwa ia termotivasi untuk menyuarakan kekhawatirannya terhadap keberlanjutan izin tambang di Pulau Gag, Raja Ampat.

“Motivasi pertama itu, terkait Raja Ampat di Pulau Gag yang hanya diberhentikan sementara izin tambangnya, tapi kenapa tidak dicabut padahal melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014,” ujarnya.

Meski Ahmad Luthfi tidak hadir, Sampari menilai aksi simbolik tersebut tetap berdampak dalam menyampaikan pesan kepada pejabat yang hadir.

“Ruang gerak hari ini menurut aku bagus sekali. Kebetulan karena kita bertujuan untuk gubernur langsung, tapi sayang sekali gubernurnya nggak hadir, cuma tetap ada pejabat-pejabat lain, sehingga aku ngerasa kita lumayan membuat pergerakan,” katanya.


Reporter: Ardi Irianto, Kheisya Khoirunissa, Salwa Nurlatifah, Zeeda Fq

Penulis: Anyalla Felisa

Editor: Carlina Ayu


Posting Komentar untuk "Mahasiswa Unsoed Gelar Aksi Tolak Penangkapan di Semarang dan Tambang Raja Ampat"