Gelar Diskusi Terbuka, Mayoritas Audiens Tolak Omnibus Law
Gelar Diskusi Terbuka, Mayoritas Audiens Tolak Omnibus Law |
Purwokerto – Cahunsoed.com, (01/03) Berbagai elemen masyarakat di Purwokerto yang terdiri dari mahasiswa berbagai universitas serta organisasi masyarakat mengadakan diskusi bersama membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) yang sedang hangat saat ini, yaitu Omnibus Law.
Diskusi dilaksanakan secara terbuka di Pendopo Pusat
Kegiatan Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman, pada Jumat (28/02) yang
diisi oleh pemateri dari kalangan akademisi serta aktivis Front Rakyat
Indonesia (FRI). Tujuan diadakannya diskusi terbuka sebagai pencerdasan kepada
berbagai elemen masyarakat guna mengetahui, mengkritisi, juga mencari solusi
bersama terkait polemik Omnibus Law.
Adanya diskusi terbuka direspons positif dari audiens yang
hadir. Salah satunya Violita Anggraini, mahasiswi Institut Teknologi Telkom
Purwokerto angkatan 2018. Ia berpendapat bahwa diskusi semacam ini harus gencar
dilakukan. “Diskusi ini memberikan banyak manfaat. Asalnya kami yang tidak tahu
menjadi tahu sehingga perlu dimasifkan di kampus masing-masing,” ujarnya.
Kebijakan Omnibus Law yang saat ini sedang gencar dibahas
memang menuai banyak polemik. Salah satu yang paling menuai kontra, yaitu
Omnibus Law Cipta Kerja. Wacana Undang-Undang “sapu jagat” ini guna
meningkatkan investasi. Namun, substansinya sangat tidak berpihak pada
masyarakat terutama buruh dan hanya menguntungkan pengusaha. Hal itu
tercerminkan dari RUU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan yang secara umum
terletak pada empat permasalahan utama, yaitu terkait Perjanjian Waktu Kerja
Tertentu (PWKT), isu alih daya, masalah waktu kerja, dan pengupahan.
Mayoritas peserta diskusi yang hadir menolak adanya
kebijakan Omnibus Law. Oleh karena itu, akan ada tindak lanjut terkait "UU
Sapu Jagat” ini. Seperti yang dikatakan oleh Presiden Bem Unsoed, Lugas
Ichtiar, “Omnibus Law merupakan isu bersama, oleh karena itu akan terus di
follow up bersama teman-teman yang lain terkait masalah ini,” ujarnya.
Reporter : Adhytia Mahendra
Penulis : Adhytia Mahendra
Editor : Laksmi Pradipta Amaranggana
Posting Komentar untuk "Gelar Diskusi Terbuka, Mayoritas Audiens Tolak Omnibus Law"