Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lunturnya Kearifan Lokal, Mahasiswa Adakan Festival Makanan dan Budaya

 

Purwokerto, Cahunsoed.com – Rabu (24/4) Mahasiswa Sosiologi mengadakan Festival Makanan Banyumas dan Talkshow, di Aula Fisip. Festival ini diselenggarakan mengingat budaya kebanyumasan yang kian luntur. Selain Talkshow tentang kebudayaan Banyumas terdapat penyajian makanan khas kuliner Banyumas dari setiap kelompok.

Talkshow diisi oleh Bambang Widodo, Dimas Putra Anugrah dan Atqo Khoirul Imdad dengan tema  ‘Banyumas Dulu, Kini dan Masa yang Akan Datang’.  Salah seorang pembicara, Bambang Widodo, mengatakan budaya di Banyumas mengalami kemunduran karena masuknya budaya-budaya luar Banyumas yang masuk. “Banyak budaya dari luar Banyumas yang masuk dan menjadikan lunturnya budaya Banyumas”.

Mahasiswa Sosiologi 2017, Amalia Nur Ramadhani, menganggap jika budaya Banyumas mengalami perubahan karena faktor modernisasi. “Budaya Banyumas bukan luntur tetapi mengalami perubahan karena faktor modernisasi pada umumnya”.

Selain itu, Ketua Jurusan Sosiologi, Tyas Retno Wulan, menambahkan pengenalan budaya kepada mahasiswa disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang makanan dan budaya khususnya di Banyumas. “Karena pemahaman tentang makanan dan budaya sudah mulai luntur, maka dengan adanya acara ini mahasiswa mengetahui dan memahami makanan tradisional,” tuturnya.

Berbagai macam kuliner banyumas disajikan, sembilan makanan dan satu minuman khas Banyumas. Seperti, cimplung, getuk, cendol, pecel, mendoan dan masih banyak lagi karena masyarakat akan mengenal budaya dari makanannya. Dosen Pengampu matakuliah Perubahan Sosial Masyarakat sekaligus pembimbing acara ini, Elis Puspitasari, berharap agar mahasiswa dapat mengenalkan kekhasan Banyumas, salah satunya melalui makanan dan belajar langsung dengan masyarakat. “Acara ini untuk mengenalkan mahasiswa dengan kebudayaan di Banyumas melalui makanan khasnya, sekaligus belajar tentang perubahan sosial masyarakat,” tuturnya.

Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyajikan makanan khas Banyumas. Terkait biaya yang dikeluarkan, telah disepakati dengan mahasiswa. “Untuk menyelenggarakan festival ini kami membuat kesepakatan kepada mahasiswa dan responnya alhamdulillah tidak keberatan”, lanjutnya.

Demi menjaga keutuhan budaya Banyumas, pihak jurusan berusaha menganggarkan acara Festival Makanan dan Talkshow di tahun berikutnya.


Reporter : Ihda Ainaya Zulaikha

Penulis : Ihda Ainaya Zulaikha

Editor : Erina Meila Hardianti

 



Posting Komentar untuk "Lunturnya Kearifan Lokal, Mahasiswa Adakan Festival Makanan dan Budaya"