Kasus Baru Covid-19 di FISIP, Kebijakan Fakultas Dipertanyakan
Klaster baru Covid-19 di FISIP,
Fakultas bantah beri kebebasan terhadap jurusan terkait kegiatan akademik dan
kemahasiswaan
Penyebaran Covid-19 di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengalami
peningkatan, salah satunya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
yang bertambah jumlah kasus positifnya akibat adanya klaster baru dari seminar
proposal. Sejumlah mahasiswa terkonfirmasi positif Covid-19 setelah mereka
melakukan perayaan seminar proposal di kampus.
Menanggapi kasus penyebaran Covid-19 tersebut kami dari LPM Solidaritas
mencoba menemui Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Tri Wuryaningsih.
Ia membenarkan adanya kasus penyebaran Covid-19 di FISIP Unsoed. “Iya benar ada
delapan mahasiswa yang positif Covid-19, terdiri dari tujuh mahasiswa Ilmu
Komunikasi dan satu mahasiswa Sosiologi. Kemudian ada empat dosen yang
terkonfirmasi positif Covid-19,” ujarnya saat dihubungi oleh LPM Solidaritas.
“Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang positif ini dari klaster seminar proposal
yang dilakukan di laboratorium komunikasi, sedangkan mahasiswa Sosiologi
terkena Covid-19 saat sedang liburan dengan keluarganya” tambahnya.
Melihat penyebab terjadinya penyebaran, dikarenakan mahasiswa masih diberi
akses untuk menggunakan fasilitas kampus seperti laboratorium komunikasi. Namun
ketika mencoba mengonfirmasi kepada Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi, S. Bekti
Istiyanto, Ia menolak diwawancarai.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Luthfi Makhasin menjelaskan pihak fakultas
sudah memberlakukan kegiatan akademik dan kemahasiswaan secara daring. ”Iya,
kebijakan di FISIP terkait kegiatan akademik selama pandemi sudah diatur dalam
surat edaran nomor 187/UN23.10/PK.01/2021 dan sudah dibahas sebanyak tujuh kali
di rapat pimpinan fakultas. Namun masih saja ada jurusan yang bandel,” ujarnya.
Pernyataan tersebut justru berbanding terbalik dengan yang disampaikan oleh
Kepala Jurusan Ilmu Politik, Indaru Setyo Nurprojo, Ia menyatakan fakultas
memberikan kebebasan tentang kegiatan akademik dan kemahasiswaan, asalkan tetap
berkoordinasi. “Fakultas memberi kebebasan kepada setiap jurusan namun harus
tetap koordinasi dengan pimpinan,” ujarnya.
Tetapi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Tri Wuryaningsih
membantah jika fakultas memberikan kebebasan kepada jurusan. “Ya kalau jurusan
itu membaca dan mematuhi surat edaran, mestinya gak ada yang bilang dibebaskan
dari fakultas. Edarannya jelas, seluruh proses pembelajaran dilaksanakan secara
daring,” ujarnya.
Kedepannya fakultas akan memberi teguran kepada jurusan yang melanggar
aturan. “Nantinya jurusan yang melanggar kebijakan akan kami beri teguran,”
ucap Luthfi Makhasin.
Setelah adanya penyebaran Covid-19 yang mengkhawatirkan, mahasiswa dilarang
datang ke kampus. Salah satunya dilakukan oleh jurusan Sosiologi. “Semua
mahasiswa tidak diperbolehkan ke kampus untuk melakukan kegiatan akademik.
Semua dilakukan secara daring,” ujar Nanang Martono, Ketua Program Studi
Sosiologi.
Reporter : Fildzah Lathifah, Alpranola Azzahra, Nadinta Zulfa
Penulis : Fildzah Lathifah
Editor : Devi Noviani
Posting Komentar untuk "Kasus Baru Covid-19 di FISIP, Kebijakan Fakultas Dipertanyakan"