Puisi: Keadilan Bertopeng Dusta
![]() |
Cahunsoedcom/Nur Zakiyatul Lail |
Rupanya, kita selalu tertatih-tatih
Berjalan gontai bagai dayung yang letih
Melawan arus yang katanya bersih
Padahal menyembunyikan wajah licik yang manis
Rupanya, kita selalu terhuyung-huyung
Bersuara bagai gendang yang dibungkam nyaring
Katanya bebas bersuara, tetapi hanya panggung sandiwara
Mereka telah berkuasa di balik dinding tebal bernama kepentingan
Rupanya, kita sudah cukup terluka
Harpa pun nyaring, tapi siapa yang suka?
Nada pilu tak bisa menembus telinga Istana
Keadilan telah tidur dalam selimut wacana
Keadilan …
Kini hanya soal harta dan tahta
Kita rakyat kecil yang tak mampu melawan raja
Keadilan, hanyalah tentang luka yang getir beraroma sabar
Sementara mereka bersulang di singgasana sanjungan dan bayaran
Posting Komentar untuk "Puisi: Keadilan Bertopeng Dusta"