Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membebaskan Imajinasi Seniman


Purwokerto – Cahunsoed.com, Senin (15/12), Seniman sejatinya dapat mengekspresikan imajinasinya secara menyeluruh dalam setiap pementasan teater. Namun kebebasan pemain dalam mengekspresikan imajinasinya kerapkali dibatasi oleh naskah pentas.

Hal itu diungkakan oleh Eko Santosa, Studio Teater Yogyakarta, ia menggunakan metode ‘Teater By Request’ yakni pementasan teater tanpa naskah, tanpa sutradara yang tema pementasannya dipilih langsung oleh penonton. “Kita mencoba untuk membiarkan mereka (red: aktor) berimajiansi bebas, setelah penonton memilih tema mereka hanya diberi waktu 5 detik untuk berdiskusi,” katanya dalam Pentas Teater ‘Teater By Request’ oleh Studio Teater PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta bersama Teater Margin di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Minggu (14/12) malam.

Eko mengatakan, Ide awal mengenai ‘Teater By Request’ ini berawal dari teater game yang dibumbui dengan cerita. Dengan metode pentas spontan seperti ini, menurut Eko metode ini cocok bagi anggota teater kampus yang anggotanya berganti-ganti dan tidak bisa intens di teater. “Ide awalnya ya bagaimana mengartikan teater bukan hanya untuk anggota teater tapi untuk non-teater,” kata pria yang kera disapa Mas Eko Ompong ini. (Baca: Menggugat UKT dengan Seni)

Angga Giri Yoliandika, salah satu pemain mengatakan, modal awal dari ‘Teater By Request’ ini adalah ikatan antar pemain. Meski ia baru mengikuti workshop selama dua hari, ia sudah mampu menjalin hubungan dekat dengan pemain lainnya. “Walau awalnya agak sulit tapi metode ini bisa membuat teman-teman lebih tertarik lagi pada dunia teater,” katanya.

Riski Dwi Saputri, salah satu penonton, mengatakan pementasan ini mengasah kreatifitas serta imajinasi pemain. “Semoga kedepannya bakal ada lagi yang seperti ini,” katanya. Pementasan teater ini adalah ‘Teater By Request’ pertama di Indonesia yang diselengarakan serentak di Purwokerto dan Surabaya. Sebelum diadakan pementasan, kolaborasi pemain Teater Margin dan Studio Teater Yogyakarta mengikuti workshop yang dibimbing oleh Eko Ompong selama dua hari.

Posting Komentar untuk "Membebaskan Imajinasi Seniman"