Demokrasi Tak Sekedar Memilih

Dalam
pementasan yang syarat akan pesan politik ini diceritakan cara pemilihan raja
dalam sebuah kerajaan menggunakan sistem lotre, pemenangnya adalah suara
terbanyak. “Mirip dengan demokrasi,” kata Lathif yang juga penulis naskah ini.
Setelah melalui proses pemilihan terpilihlah sebuah boneka sawah yang diangkat
menjadi raja. Namun dalam perjalanannya, boneka tersebut tidak bisa mengubah
kerajaan menjadi lebih baik. Boneka sawah tidak bekerja untuk rakyat, Ia banyak
dikendalikan oleh menterinya. Akhirnya, rakyat pun mulai kecewa pada raja yang
mereka pilih sendiri.
Menurut
Lathif, Demokrasi tidak berhenti pada tataran pemilihan saja, pemimpin harus
dikawal agar bekerja sesuai dengan janji dan tugasnya. Ia pun berharap agar
pemilihan demokrasi tidak menghasilkan pemimpin seperti yang diceritakan
“Demokrasi bukan hanya sekedar memilih, tapi harus dikawal agar tidak terjadi
seperti dalam cerita tersebut,” katanya.
Salah
satu pengunjung, Isnaini Putri Solikhah, berharap agar pemerintahan yang telah
dipilih rakyat mampu memegang janji dan amanahnya. “Ya, saya setuju dengan isi
pementasan Istana Boneka ini, soalnya banyak pemimpin yang dengan pencitraanya
ia mendapatkan kekuasaan namun setelah menjabat sebagai pemimpin, mereka lupa
akan janjinya,” kata Isnaini.
Diakhir
cerita, rakyat kerajaan akhirnya menyadari bahwa boneka sawah yang telah
menjadi raja mereka tidak membawa perubahan apapun. Lalu datanglah Limbuk untuk
melakukan perubahan dengan cara revolusi. Rakyat pun akhirnya setuju dengan
ajakan Limbuk dan memilihnya sebagai raja baru di kerajaan, menggantikan raja
boneka sawah.(RSK)
Posting Komentar untuk "Demokrasi Tak Sekedar Memilih"