Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Demokrasi Tak Sekedar Memilih

Purwokerto – Cahunsoed.com, Selasa (23/12), Sistem pemilihan yang menggunakan demokrasi atas pilihan rakyat, seringkali berakhir dengan kekecewaan. Setelah sang pemimpin terpilih, ia sering lupa dengan janjinya saat berkampanye dulu sehingga tidak menjalankan kehendak rakyat. Seperti yang diungkapkan oleh Lathif Suryandana, Sutradara dalam Pementasan Teater Suntik FK Unsoed Ke-23 dengan judul ‘Istana Boneka’ di Gedung C Fakultas Kedokterasn Unsoed, Senin (22/12) malam. “Ya meski saat ini banyak pemimpin yang dipilih melalui demokrasi, bukan berarti rakyat pasti selamat, mereka harus dikawal,” kata Lathif. (Baca: Pemira Tak Diminati Mahasiswa)

Dalam pementasan yang syarat akan pesan politik ini diceritakan cara pemilihan raja dalam sebuah kerajaan menggunakan sistem lotre, pemenangnya adalah suara terbanyak. “Mirip dengan demokrasi,” kata Lathif yang juga penulis naskah ini. Setelah melalui proses pemilihan terpilihlah sebuah boneka sawah yang diangkat menjadi raja. Namun dalam perjalanannya, boneka tersebut tidak bisa mengubah kerajaan menjadi lebih baik. Boneka sawah tidak bekerja untuk rakyat, Ia banyak dikendalikan oleh menterinya. Akhirnya, rakyat pun mulai kecewa pada raja yang mereka pilih sendiri.

Menurut Lathif, Demokrasi tidak berhenti pada tataran pemilihan saja, pemimpin harus dikawal agar bekerja sesuai dengan janji dan tugasnya. Ia pun berharap agar pemilihan demokrasi tidak menghasilkan pemimpin seperti yang diceritakan “Demokrasi bukan hanya sekedar memilih, tapi harus dikawal agar tidak terjadi seperti dalam cerita tersebut,” katanya.

Salah satu pengunjung, Isnaini Putri Solikhah, berharap agar pemerintahan yang telah dipilih rakyat mampu memegang janji dan amanahnya. “Ya, saya setuju dengan isi pementasan Istana Boneka ini, soalnya banyak pemimpin yang dengan pencitraanya ia mendapatkan kekuasaan namun setelah menjabat sebagai pemimpin, mereka lupa akan janjinya,” kata Isnaini.

Diakhir cerita, rakyat kerajaan akhirnya menyadari bahwa boneka sawah yang telah menjadi raja mereka tidak membawa perubahan apapun. Lalu datanglah Limbuk untuk melakukan perubahan dengan cara revolusi. Rakyat pun akhirnya setuju dengan ajakan Limbuk dan memilihnya sebagai raja baru di kerajaan, menggantikan raja boneka sawah.(RSK)

Posting Komentar untuk "Demokrasi Tak Sekedar Memilih"