Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, HMPS Tularkan Virus Kewirausahaan.
Purwokerto – Cahunsoed.com,
Selasa, (8/12), Masyarakat Ekonomi Asean akan mulai awal tahun 2016. Masyarakat
Indonesia masih memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi seperti tantangan
kompetisi dengan produk dan sumber daya manusia dari negara lain. Selain itu
tantangan juga datang dari pemerintah, berupa penerapan regulasi yang lunak dan
tidak adil.
Hal ini
dikatakan oleh pembicara seminar nasional yang diadakan oleh HMPS (Himpunan
Mahasiswa Program Studi D3), Akhmad Robani selaku Kepala Perbendaharaan dan Pelayanan Bea Cukai Purwokerto. Ia mengatakan tantangan kedepan masyarakat Indonesia dalam
masyarakat ekonomi ASEAN adalah kompetisi dan regulasi dari pemerintah.
“Sudah
menjadi rahasia umum bagaimana pelaksanaan regulasi yang ada di Indonesia masih
kuat ke bawah namun lemah ke atas,” ujarnya.
Selain
kedua tantangan tersebut, tantangan juga datang dari masyarakat Indonesia sendiri.
Mayoritas masyarakat saat ini hanya berharap pada perusahaan-perusahaan yang
membutuhkan pekerja, bukan untuk menciptakan usaha pribadi.
“Indonesia butuh orang yang tidak hanya
mencukupi kebutuhannya saja tapi bisa mencukupi kebutuhan orang lain. Dengan
berwirausaha kita bisa membantu sesama,” kata Ali Akbar Anggara ketua panitia Seminar
Nasional HMPS yang bertajuk ‘Menularkan virus kewirausahaan untuk menghadapi
masyarakat ekonomi ASEAN’.
Selain
itu dia juga mengatakan, mahasiswa memiliki peran penting dalam membantu
masyarakat melalui disiplin ilmunya masing – masing untuk pembangunan
perekonomian selain berwirausaha.
Selain Ahmad
Robani, HMPS juga mendatangkan Laksita Pradnya Paramitha, pengusaha muda berumur 20 tahun
asal Bandung dengan omset besar perbulannya. Laksmita mengatakan bahwa wirausaha
juga bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Banyak pengusaha muda di
Indonesia memiliki omset besar dengan memanfaatkan media sosial.
“Gunakanlah sebaik – baiknya media sosial yang
lagi nge-trend untuk memasarkan
produk,” katanya.
Seminar
yang diadakan di lantai dua gedung Roedhiro ini mendapat apresiasi dari
beberapa peserta. Salah satu peserta seminar nasional, Budi Setaiwan mengatakan
jika acara ini dapat meningkatkan
kompetisi diri dan bisa mengasah keterampilan untuk membuka usaha.
“Kita
tidak selamanya cuma buat kerja tapi kita juga bisa membuka bisnis seperti
mengembangkan industri kreatif,” kata Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Purwkokerto (UMP) jurusan manajemen itu.
Di akhir
acara, kedua pembicara berharap kepada seluruh peserta agar pembahasan pada
seminar tidak hanya menjadi wacana belaka. Pasalnya, wirausaha penting untuk
membantu perekonomian Indonesia. Agar
masyarakat bisa membuka usaha baru dan membantu lingkungan sekitarnya. “Salah
satu modal penting untuk membuka usaha adalah berani,” kata Ahmad Robani. (JAL)
Posting Komentar untuk "Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, HMPS Tularkan Virus Kewirausahaan."