Nilai E Rugikan Mahasiswa
Purwokerto – Cahunsoed.com, Kamis (18/2), Indeks Prestasi yang keluar beberapa waktu
lalu, muncul permasalahan terkait banyaknya mahasiswa yang mendapatkan nilai E.
Salah satunya mahasiswa Ilmu Komunikasi 2015, Willy Brordus Rino Adi Pradipta,
yang mendapatkan nilai E pada mata kuliah Pengantar Ilmu Politik. “Saya tidak
ada masalah dengan presensi, ujian juga ikut tapi nilai komponen sebelum UTS malah
kosong,” kata Willy. Nilai yang didapatkan Willy, menurutnya sangat merugikan
karena akan mengurangi jatah pengambilan mata kuliah pada semester berikutnya.
Tak hanya terjadi pada Willy, mahasiswa Ilmu Komunikasi
2013, Wisnu
Audityawan pun mengalami hal yang sama. Nilai
E didapatkannya pada mata kuliah Jurnalistik Media Elektronik, dan Kapita
Selekta. Sebelumnya pada dua mata kuliah tersebut telah terdapat nilai yang
bukan E. “Tadinya udah ada nilainya B, tapi sekarang malah berubah jadi E,
katanya udah dari sistem makanya ngga
bisa diubah lagi,” kata Wisnu.
Selain itu, nilai yang belum di-unlock dapat menyebabkan
nilai satu kelas menjadi E. Seperti yang dialami mahasiswa Jurusan Ilmu
Administrasi Negara, pada mata kuliah Teori Kebijakan Publik. “Ketika
dikonfirmasi ternyata belum di-unlock sama wakil dekan I,” kata Rifaldi
Syafitra.
Menurut salah satu dosen Pengantar Ilmu Politik, Syah
Firdaus, penyebab nilai E bisa beragam. “Bisa disebabkan karena tidak mengisi absensi saat ujian, atau
kesalahan sistem dalam perekapan nilai,” kata Syah Firdaus. Menurutnya,
mahasiswa sebenarnya masih bisa mengurus nilai yang bermasalah jika dilakukan
sejak nilai itu dimunculkan. Jika mahasiswa terlambat dalam meminta pengecekan
nilai, misalnya pengecekan nilai baru diminta saat jadwal pengisian KRS
semester berikutnya, maka dosen tidak lagi mengurusi tentang nilai. “Harusnya
mahasiswa inisiatif mendatangi dosennya, kalo sekarang kan sudah bukan tanggung
jawab dosen lagi,” kata Syah Firdaus.
Menurut Wisnu Audityawan, ia menyayangkan
pihak bapendik maupun dosen yang pasif dalam menanggapi hal ini. “Udah nyoba
ngurus nilai, tapi masing-masing pihak malah pasif menanggapinya,” kata Wisnu. Meski
begitu, banyaknya permasahalan nilai ini diharapkan bisa diurus sampai tuntas,
dan tidak lagi merugikan mahasiswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. (MG-NAD/MG-IVA/MG-CHE)
berita ini sebenarnya mempermasalahkan sistem apa nilai e. ga nyambung isi sama judul.
BalasHapus