Ketidakjelasan Sosialisasi Kartu Ujian
Ilustrasi: Kartu Ujian UTS Semester Gasal 2016/2017 Dok: Litbang LPM Solidaritas |
Purwokerto, Cahunsoed.com - Jumat
(14/10), Ujian Tengah Semester ganjil 2016/2017 mewajibkan seluruh mahasiswanya
membawa kartu ujian. Meskipun begitu, menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik
Mas Yedi Sumaryadi, kebijakan ini hanya
aturan yang tidak mengikat. “Tidak perlu dibuat aturan, ini hanya secara
administratif saja,” katanya.
Menurut
WR I, kebijakan kartu ujian ini berdasarkan kesepakatan antar wakil dekan I
seluruh fakultas. Namun mengenai penerapannya, tergantung kesiapan dari
masing-masing fakultas. “Harusnya masing-masing fakultas sudah mensosialisasikannya,
kan ini kesepakatan bersama,” tambah Masyedi.
Namun beberapa
fakultas masih belum pasti menerapkan sistem tersebut karena kurang siapnya
bagian akademik untuk ujian tengah semester, bahkan Wakil Dekan I Bidang Akademik FISIP Joko
Santoso, tidak mengetahui fungsi dari adanya kartu ujian ini. "Kemungkinan bagian akademik belum siap, fungsi dari kartu ujian ini juga belum jelas dari pusat," kata Joko Santoso.
Karena
hal itu, Joko Santoso memberikan toleransi kepada mahasiswa yang belum mencetak
kartu ujian. “Karena belum ada sosialisasi, jika saat ujian masih ada mahasiswa
yang belum mencetak, masih bisa ditoleransi,” katanya.
Kebijakan
ini masih belum diketahui oleh kalangan mahasiswa. Hal ini disebakan minimnya
persebaran informasi baik yang dilakukan oleh pihak fakultas maupun universitas.
Menurut Ketua Himakom Nadhira Febianisari, ia pun baru mendengar adanya kartu
ujian ini. “Aku sih baru tau, dan belum tau ujian
harus dibawa atau enggak, karena tidak adanya sosialisasi,” ujar Nadhira.
Selain
Nadhira, Mahasiswa Agrobisnis 2016 juga mengaku tidak mendapat informasi apa
pun terkait kartu ujian. “Belum pernah dikasih tahu sama sekali ada kartu
ujian,” ujar Dwi Setyorini.
Berbeda
dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, BEM FEB hanya diminta untuk menyebarkan
informasi tersebut. Staff Ahli Biro Personalia, Kementrian Keorganisasian BEM
FEB Unsoed, Lanjar Erni Nurhidayati, mengakui tidak mengetahui sosialisasi yang
dilakukan oleh fakultas, “Jadi tidak ada sosialisasi secara langsung, hanya
pemberitahuan dari pihak fakultas melalui BEM kemudian disebarkan ke HIMA/UKM
dan mahasiswa,” kata mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan 2015.
Namun
menurut Erni, penyebaran lewat Official Acount Line pun dianggap kurang
efektif, karena tidak semua mahasiswa memiliki akun line. “Kalo
menurut aku kurang efektif, karena tidak semua mahasiswa punya OA BEM atau
UKM/HMJ,” tambah Erni.
Hingga
berita ini diturunkan, masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui perihal
kartu ujian, dan fakultas pun tidak menyebarkan informasi resmi. (Supriyatin)
Ed:
Triana Widyawati
Posting Komentar untuk "Ketidakjelasan Sosialisasi Kartu Ujian"