Gedung Kekurangan, Fasilitas Belum Maksimal
Oleh: Taufiq Ahmad Romdoni*

Saat ini di FPIK kondisi mahasiswa setiap tahun terus
bertambah, apalagi angkatan 2016 juga sangat banyak. Alhasil, dari kampus
sendiri memutar otak untuk membagi ruang kelas kuliah karena
dengan bertambahnya mahasiswa, penggunaan ruangan pun semakin meningkat.
Hal itu menyebabkan jam kuliah yang tahun lalu hanya sampai jam 15.10, saat ini
sampai dengan jam 17.10.
Strategi lain yang dilakukan yaitu dengan memecah satu angkatan prodi dibagi menjadi 2 kelas dalam beberapa
mata kuliah. Hal ini sedikit menghambat kami sebagai mahasiswa, khususnya dalam
penggunaan ruangan, karena sisa ruangan itu sedikit.
Contohnya saja pada kegiatan akademik, ketika ada
kuliah pengganti, mahasiswa sering bingung mencari ruangan, apalagi jadwal
harus disesuaikan dengan jadwal dosen juga.
Tidak hanya kuliah pengganti, kami
yang mengikuti kegiatan kemahasiswaan, seperti Himpunan Mahasiswa maupun Unit
Kegiatan Mahasiswa, sering kebingungan kalau mau rapat karena kami sendiri belum
mempunyai sekre. Jadi kegiatan kemahasiswaan seperti rapat dan
kumpul-kumpul, dilaksanakan di hall gedung, atau pinjam ruang kelas.
Tak hanya kapasitas, tapi juga kualitas ruangan pun menurut
kami kurang layak. Jumlah mahasiswa yang hampir melebihi
kapasitas dalam satu ruang kelas tidak didukung dengan pendingin ruangan
yang memadai. Ini membuat mahasiswa tidak nyaman dalam perkuliahan. Selain itu,
penggunaan LCD proyektor yang bermasalah di beberapa ruangan membuat beberapa
dosen tidak bisa mengajar karena bahan materi ada di power point.
Laboratorium untuk praktikum dan penelitian
di FPIK masih sangat terbatas, karena kami hanya
memiliki satu laboratorium dengan kapasitas 50 mahasiswa. Di sebelah laboratorium
terdapat ruangan terbuka yang saat ini ruangan tersebut difungsikan sebagai
laboratorium juga. Selain itu, alat-alat laboratorium belum sepenuhnya lengkap
dan memadai. Akhirnya pada beberapa mata kuliah mahasiswa melakukan praktikum di
laboratorium Fakultas Mipa atau Biologi. Alat-alat laboratorium juga masih
pinjam Fakultas Biologi. Tentunya hal ini menghambat
mahasiswa dalam praktikum dan penelitian.
Sangat disayangkan sebetulnya, dengan letak geografis
FPIK Unsoed yang berada di Banyumas, seharusnya Unsoed mampu mengambil peranan
dalam riset dan kajian mengenai kelautan dan perikanan yang ada di Banyumas
sebagai sentra budidaya, Cilacap dan Pantai Selatan Jawa lainnya yang memiliki
potensi kelautan. Namun hal ini masih belum didukung oleh fasilitas untuk
riset.
Selain fasilitas akademik, di FPIK sendiri terdapat Masjid
Al Marjan, yang saat ini masih dalam tahap pembangunan seperti tempat wudhu dan
toiletnya. Pembangunan masjid ini dilakukan hasil swadaya dari lingkungan
fakultas sendiri. Fasilitas yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan
umum, justru tak dibantu mengenai pendanaan pembangunannya.
Saya berharap potensi yang dimiliki FPIK dapat didukung
dengan terlaksananya pembangunan, untuk Unsoed yang berprestasi.
*) Presiden BEM FPIK 2017 Terpilih
Posting Komentar untuk "Gedung Kekurangan, Fasilitas Belum Maksimal"