Biaya Surat Keterangan Sehat di UHC Naik

Kenaikan tarif UHC berdasarkan Draft
Peraturan Menteri Keuangan BLU UNSOED
Sumber : Litbang LPM Solidaritas

Purwokerto, Cahunsoed.com – Sabtu (13/5), Biaya surat keterangan sehat di Unsoed Health Center (UHC) untuk mahasiswa KKN pada periode Juli-Agustus tahun ini mengalami kenaikan. Biaya awal yang hanya Rp 10 ribu, naik menjadi Rp 15 ribu. Namun, kenaikan ini tidak pernah tersosialisasikan pada mahasiswa yang akan KKN.

Salah satunya seperti yang diungkapkan mahasiswa yang akan mengikuti KKN pada periode ini, Henta Ria Anisa, Biologi 2014. “Kaget kalo ada kenaikan, seharusnya ini sudah termasuk ke fasilitas,” kata Henta.

Kenaikan tarif ini memberatkan mahasiswa, karena pelayanan UHC tidak sebanding dengan tarif baru. Salah satu mahasiswa Ilmu politik 2014, Darmawan Hakim Putra, kecewa dengan pelayanan UHC. Menurutnya, untuk mendapatkan selembar surat saja harus mengantre berjam-jam.  

“Cuma buat surat keterangan sehat harus nunggu antreannya berjam-jam masa dipatok harga sampe 15 ribu, kalo kaya gini mending cek kesehatan di luar kampus,” kata Darmawan Hakim Putra.

Beberapa mahasiswa bahkan tak sampai cek kesehatan karena antrean yang membludak. Seperti yang diungkapkan Bayu Wicaksana, Hukum 2014 . Ia baru mendapatkan formulir pendaftaran, namun belum sampai cek kesehatan. Setelah mengantre berjam-jam ia pun harus kembali lagi di hari lain untuk cek kesehatan.

“Masa yang daftar sama yang periksa digabung satu pintu, mau lewat saja penuh sesak, saya jadinya baru bisa cek kesehatanhari Senin,” katanya saat menunggu antrean Jumat (12/5) sore hari.

Surat keterangan sehat ini termasuk dalam salah satu persyaratan mengikuti KKN Unsoed, yang wajib dari UHC. Berdasarkan Draft Peraturan Menteri Keuangan mengenai Tarif Layanan BLU di Unsoed, kenaikan ini sebesar Rp 16 ribu. Namun pihak LPPM mengaku tak tahu mengenai kenaikan tarif UHC.

“Untuk biaya cek kesehatan tanyakan saja ke UHC,” kata Kepala Pusat Pengembangan KKN Supartoto.

Sementara itu, tim cahunsoed belum berhasil menemui kepala UHC yang tidak pernah ada di tempat.

 (Triana Widyawati)

Editor: Fadillah Eldo