Mahasiswa Purwokerto Tuntut Kekerasan Pihak Aparat Keamanan
Polisi Mengawasi Jalannya Aksi Respon Cepat (Fauziah Hanifah) |
Purwokerto,
Cahunsoed.com – Selasa (10/10), Mahasiswa yang tergabung
dalam Aksi Respon Cepat menuntut pihak aparat keamanan bertanggung jawab atas
kekerasan yang terjadi pada aksi Selamatkan Slamet Senin lalu (9/10). Aksi yang
digelar di Alun-Alun Purwokerto pada Selasa siang (10/10) terdiri dari berbagai
mahasiswa perguruan tinggi di purwokerto. “Yang hadir sekarang itu ada dari
kampus IAIN, UMP, Telkom,Unsoed, dan Unwiku” kata Rizky B. Aritonang, Korlap
Aksi.
Kapolres Banyumas, Bambang Yudantara yang hadir pada aksi siang
tadi (10/10), menyampaikan bahwa kekerasan yang terjadi pada aksi Selamatkan
Slamet merupakan kekerasan yang tidak disengaja. “Saya tidak tahu kekerasan itu
bisa terjadi, mungkin itu kelalaian petugas,” katanya.
Salah satu peserta aksi menyayangkan pemukulan yang terjadi oleh
aparat keamanan kepada salah satu mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma. Ia
mengatakan, pada saat aksi ia bersama temannya hanya ingin melihat aksi
Selamatkan Slamet.“Padahal teman saya itu bukan peserta aksi cuma mau ambil
motor aja, tiba-tiba dipukul sama pihak aparat,” kata Ganjar, Mahasiswa Universitas
Wijaya Kusuma.
Kapolres Banyumas sedang Berfoto dengan Peserta Aksi (Fadillah Eldo) |
Sampai berakhirnya aksi, mahasiswa yang tergabung dalam aksi
respon cepat mengecam tindak kekerasan yang dilakukan oleh pihak aparat. Selain
itu, mahasiswa juga menuntut agar Bupati Banyumas mencabut izin proyek
pembangunan PLTPB di Baturaden karena sudah berdampak buruk bagi warga desa di
lereng Gunung Slamet seperti keruhnya Kali Prukut. (MG-Arfiah Ramadhanti,
MG-Erina Meila Hardiyanti, MG-Dikky Candra, MG-Gufinda Risman, Fadillah Eldo)
Editor: Supriyatin
Posting Komentar untuk "Mahasiswa Purwokerto Tuntut Kekerasan Pihak Aparat Keamanan"