Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kartini Dulu, Sekarang, dan Nanti


Oleh: Erina Meila Hardianti
Staf Sirkulasi dan Bisnis LPM Solidaritas FISIP Unsoed

Senyap senyup tak bertepi
Hujan tiada berhenti
Kabut tebal terus menyelimuti
Tangis membanjir di pipi
Ketika hak perempuan dibatasi

Deras arus adat dan budaya lama
Memaksa kami tuk berpasrah
Dibiarkan lemah tak berdaya
Betapa kejam jiwa disiksa dalam penjara kehidupan nyata.
Menahan rintihan akibat direnggutnya asa

Terimakasih kau buat semua sirna.
Kau adalah mentari sepanjang masa.
Terbit di kala terpaan badai diskriminasi.
Enyahkan gelap yang tak pernah terhenti.
Tak mudah langkahmu pasti.
Menyadarkan semua, atas penderitaan yang bertubi-tubi.

Kau berikan cahaya.
Kau tunjukan pada dunia.
Kami setara.
Bukan di sekat oleh kesenjangan semata.
Jasamu sungguh tiada tara.

Meskipun hari ini tak bersanggul
Tidak juga berkebaya.
Sungguh, semangat itu terus hidup.
Mengalir di setiap hembus nafas di setiap perempuan.
Mereka adalah Kartini-mu.
Yang berusaha cerdas serta berbudi.


Posting Komentar untuk "Kartini Dulu, Sekarang, dan Nanti"