Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesalahan Yang Selalu Terulang, Mahasiswa Terus Menjadi Korban Birokrasi Kampus

                                                                       Oleh: Tito Yudatama

Mahasiswa Jurusan Fisika 2016

Seolah tak ada bedanya. Apanya yang tak berbeda? Tak berbeda kekacauannya, ketidakadilannya, dan permasalahan lain yang selalu ada-ada saja. Mulai dari pelaksanaan registrasi fisik mahasiswa baru Unsoed bahkan rektor yang terus berganti tapi masalah tak kunjung terhenti.

Teringat kembali pada tahun 2016 saat SK kenaikan UKT gagal diterapkan berkat suara-suara perjuangan mahasiswa. Tapi di tahun 2018 cerita kembali terulang, kejadian serupa, bahkan dengan cara yang tak etis, Unsoed naikkan UKT mahasiswa saat registrasi fisik. Adanya kenaikan level UKT yang terjadi saat registrasi fisik yang mengharuskan mahasiswa baru membayar langsung di tempat. Selain itu, masih ditemukan ketidaksesuaian penetapan level UKT. Tidakkah sungguh menyayat hati membayangkan bagaimana nasib mahasiswa baru tersebut?

Secara hukum, terdapat SK nomor 4045/UN23.PP.01.00/2018 yang menyatakan bahwa tidak ada penarikan kembali terkait UKT yang telah ditentukan saat registrasi online, jikalau terdapat penyesuaian maka pelaksanaannya tidak seperti yang dilakukan pada registrasi fisik SNMPTN kemarin. Selain itu pada Peraturan Rektor Unsoed No 11 tahun 2015 tentang penyesuaian UKT, terlihat jelas terkait mekanisme penyesuaiannya yaitu atas dasar persetujuan dekan, dan hanya bisa dilakukan ketika semester dua.

Teringat lagi, akan permasalahan registrasi fisik tahun 2017. Ada apa? Masalah pembagian jas almamater dan KTM yang tidak didapatkan saat registrasi fisik. Terpaksa identitas kebanggaan Unsoed belum didapatkan oleh mahasiswa baru, belum diketahui sebabnya, yang jelas mahasiswa tidak ingin hanya mendengar sebuah kata “Maaf”.

Sudah pembagian almamater dan KTM telat, rektornya pun telat membuka acara registrasi fisik. Acara yang seharusnya dilaksanakan pukul 08.00 WIB bahkan baru dimulai pukul 10.20 WIB. Apakah mahasiswa dilatih untuk tidak disiplin sejak dini? Dengan contoh yang diberikan kampus tersebut.

Beberapa paparan masalah di atas pada intinya hanyalah pengulangan masalah dari permasalahan yang ada dari tahun ke tahun. Racikannya beda, tapi rasanya sama. Jika seperti ini artinya sudah bukan lagi bagaikan tahu bulat yang digoreng dadakan, melainkan sudah digoreng berulang-ulang dan mengatasnamakan dadakan, menyedihkan bukan? Berniat bahagia pulang ke rumah sudah terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman, justru harus menahan tangis menerima kenyataan UKT dinaikkan.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, beberapa elemen yang terdiri dari BEM FEB, BEM FPIK, BEM Fapet, BEM KM MIPA, BEM FK, DLM Unsoed, LPM Solidaritas, FMN Unsoed, dan mahasiswa lainnya telah melakukan konsolidasi dan menyatakan sikap bahwa kami mengecam maladministrasi yang dilakukan birokrasi saat registrasi fisik SNMPTN. Sekaligus mengajak Keluarga Besar Mahasiswa Unsoed untuk melakukan pengawalan terkait masalah-masalah lain yang muncul khususnya di lingkungan Unsoed ini.

#UKTapaTahuBulat

#NaikDadakan


Posting Komentar untuk "Kesalahan Yang Selalu Terulang, Mahasiswa Terus Menjadi Korban Birokrasi Kampus"