Dituntut Damai, Massa Gelar Aksi Simbolik "Demo" Masak
Aksi simbolik "demo" masak sebagai respon terhadap unggahan foto Bupati Banyumas di Instagram (Sumber : Kontributor Lapangan) |
Purwokerto – Cahunsoedcom, (27/10) Aliansi Serikat
Masyarakat Bergerak (SEMARAK) melakukan aksi tolak Omnibus Law di Alun-Alun
Purwokerto. Massa berkumpul di Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Jenderal
Soedirman (PKM Unsoed) pukul 11.30 WIB dan bergerak menuju titik aksi yaitu di
depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyumas. Namun karena
adanya beberapa hal, lokasi unjuk rasa tersebut dialihkan.
Unjuk rasa kali ini cukup unik karena adanya demo memasak. Kejadian yang
unik ini bersinambungan dengan unggahan di Instagram pribadi Bupati Banyumas
yang menjelaskan bahwa tidak usah ada demo lagi, lebih baik demo memasak saja.
Kegiatan itu kemudian dilaksanakan oleh massa aksi, salah satunya Tendi Putra
Setiawan, Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
"Kita kan dilarang untuk demo kecuali demo memasak. Karena itu kita
membawa alat masak. Selain itu, kita juga melakukan aksi teatrikal,"
ujarnya.
Unjuk rasa kali ini mendapatkan respon dari Bupati Banyumas. Meskipun ia
menyetujui Omnibus Law, namun ia bersedia menjadi fasilitator antara massa aksi
dengan perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Penyegelan" kantor DPRD Banyumas menjadi penutup aksi kali ini.
Walaupun berjalan lancar, tetap saja tuntutan massa tidak terpenuhi.
"Sebenarnya kami mengharapkan adanya dialog terbuka dengan Bupati dan
DPRD Banyumas untuk mengetahui alasan mengapa mereka menyetujui Omnibus Law
ini," ujar Fakhrul Firdausi selaku Koordinator Lapangan (Korlap) aksi kali
ini.
Reporter : Farhan Fauzi, Laksmi Pradipta Amaranggana
Penulis : Farhan Fauzi
Editor : Laksmi Pradipta Amaranggana
Posting Komentar untuk "Dituntut Damai, Massa Gelar Aksi Simbolik "Demo" Masak"