Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#BanyumasMelawan: Aksi Tolak Wacana Penundaan Pemilu dan Kenaikan Harga Bahan Pokok



(Cahunsoedcom / Mohamad Zein)

Aliansi mahasiswa se-Barlingmascakeb yang tergabung dalam aliansi Serikat Masyarakat Bergerak (Semarak) melakukan aksi Banyumas Melawan pada Jumat (8/4/22). Massa berkumpul di Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (PKM Unsoed) pada pukul 13.00 WIB, dan bergerak menuju titik aksi di depan Gedung DPRD Kabupaten Banyumas, Purwokerto. Aksi yang berlangsung sejak pukul 14.54—16.42 ini menuntut beberapa hal terkait wacana penundaan pemilu dan kenaikan harga bahan pokok.

Adapun lima tuntutan utama di dalamnya, yaitu:

  1. Menuntut lembaga negara untuk tetap menyelenggarakan pemilu sesuai yang ditetapkan pada tahun 2024;
  2. Menuntut untuk menstabilkan harga bahan pokok;
  3. Mendesak MPR untuk tidak melakukan upaya perpanjangan masa jabatan presiden melalui amandemen UUD 1945;
  4. Menghentikan kriminalisasi dan intimidasi masyarakat sipil;
  5. Mewujudkan reforma agraria sejati dan industrialisasi nasional.

Kelima tuntutan tersebut ditujukan kepada Pemkab dan DPRD Banyumas sebagai jembatan untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah nasional selaku pemangku kebijakan. “Tuntutan tersebut jelas ditujukan kepada Pemkab Banyumas, bupati, dan DPRD. Kita mengharapkan Pemkab Banyumas untuk menyampaikan aspirasi dari kita yang sudah mereka setujui,” ujar Bagus Hadi Kusuma selaku Koordinator Lapangan I aksi Banyumas Melawan.

(Cahunsoedcom / Mohamad Zein)

Massa yang tergabung pada aksi hari ini berjumlah sekitar 600 massa, dan diamankan oleh sekitar 300 personil yang terdiri dari TNI, Polri, dan Satpol PP. Aksi berlangsung tertib dan damai sejak massa berangkat, melakukan orasi, hingga kemudian menyampaikan tuntutan. “Aksi berjalan sesuai harapan. Terima kasih kepada mahasiswa yang hari ini melaksanakan unjuk rasa dengan luar biasa, bisa menyampaikan aspirasi dan tuntutannya secara damai, santun, dan telah membubarkan diri sebelum pukul 18.00,” ujar Kapolresta Banyumas, Edy S. Sitepu.

Dalam aksi Banyumas Melawan hari ini, Bupati dan Wakil DPRD Banyumas turun langsung ke tengah massa aksi dan menaiki mobil komando, kemudian menandatangani petisi berisi tuntutan yang diajukan. Namun, pada saat unjuk rasa akan berakhir, sempat terjadi konfrontasi di antara massa aksi karena perbedaan pendapat. “Di akhir tadi ada sedikit keributan yang disebabkan perbedaan pendapat. Jadi tuntutan awal kita yaitu mendesak Pemkab Banyumas untuk menyetujui tuntutan kita, yang alhamdulillah disetujui. Tapi ada beberapa pihak yang memang tidak setuju jika tuntutan kita hanya ditandatangani saja. Mereka meminta Pemkab Banyumas untuk memberi jaminan, padahal Pemkab Banyumas sudah berjanji untuk menyampaikan aspirasi,” ujar Bagus Hadi Kusuma, terkait konfrontasi dalam aksi.

(Cahunsoedcom / Mohamad Zein)

“Meskipun tuntutan telah disetujui kita akan tetap mem-follow up tuntutan kita sudah sampai mana. Aliansi Semarak tetap mengawal bahwa tidak ada sama sekali mufakat antara elit politik dengan kita. Perwakilan itu hanya sebatas jembatan antara kita dengan pemkab. Harapan kita semua bahwa isu dan tuntutan harus direalisasikan oleh pemerintah pusat,” tambahnya.

Aliansi Semarak juga akan terus mengawal dan akan mengadakan konsolidasi serta aksi kembali apabila tidak ada tindak lanjut dalam 1x24 jam, serta tidak ada realisasi dari pemerintah pusat terkait masa jabatan 3 periode, penundaan pemilu, kenaikan harga bahan pokok, masalah kriminalisasi terhadap aktivis, dan konflik agraria. “Satu hari tidak ada kabar, bahwa tidak ada follow up dan tindak lanjut dari Pemerintah Banyumas, kita akan melakukan konsolidasi, kita akan mendatangkan ribuan mahasiswa yang lebih besar,” ujar Galih Satria, Pengurus HMI Cabang Purwokerto.

 

Reporter: Anisa P M C, Dita Riani, Firdaus Zakaria, Naufal Diandra, Mohamad Zein

Penulis: Silvia Sulistiara

Editor: Anisa P M C


Posting Komentar untuk "#BanyumasMelawan: Aksi Tolak Wacana Penundaan Pemilu dan Kenaikan Harga Bahan Pokok"