Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penggunaan Eldiru di Tengah Perkuliahan Luring

 

Eldiru (Cahunsoedcom/Eline Ivana)

Perkuliahan secara luring penuh telah dilaksanakan sejak Mei 2022. Akan tetapi, meskipun perkuliahan sudah dilaksanakan secara luring, penggunaan e-Learning Jenderal Soedirman (Eldiru) masih tetap berjalan. Eldiru merupakan platform sistem pembelajaran digital Universitas Jenderal Soedirman yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa Unsoed sebagai media dalam melakukan presensi, pemberian materi, tugas, diskusi, dan pengumpulan tugas selama pelaksanaan perkuliahan secara daring. 

Masih digunakannya Eldiru di tengah pelaksanaan perkuliahan luring ini karena dianggap lebih efektif dan memudahkan mahasiswa. “Kita bisa memantau proses pembelajaran dan tugas secara prosedur dan fisik,” ujar Tobirin, selaku salah satu dosen Program Studi Administrasi Publik. “Mahasiswa tidak harus print dan menghabiskan banyak kertas, hanya melalui soft copy sehingga memudahkan pengoreksian,” tambahnya lebih lanjut. Hal serupa juga disampaikan oleh Iran Nilam Anjani, mahasiswi D3 Bisnis Internasional, Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengenai efektvitas penggunaan Eldiru pada pelaksanaan perkuliahan luring. “Mahasiswa bisa mengunduh materi yang diberikan dosen dengan lebih mudah,” jelas Iran.

Meskipun demikian, penggunaan Eldiru selama perkuliahan luring masih mengalami kendala yang cukup menghambat kegiatan perkuliahan, seperti website yang kerap kali lamban dan sistem eror yang mengakibatkan tugas dan presensi tidak terbaca atau terekam oleh sistem. Hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi sebagian mahasiswa karena terdapat beberapa dosen yang tidak dapat memberikan toleransi terhadap hal tersebut dan pada akhirnya merugikan mahasiswa.

Menanggapi hal tersebut, LP3M sebagai pengelola Eldiru menerangkan bahwa pihaknya selalu melakukan maintance rutin setiap semester dan bekerja sama dengan LPTSI selaku pihak yang memiliki akses terhadap sistem hardware. “Setiap ada kejadian akan dicatat dan dilihat gangguannya di mana. Untuk maintance hardware ada di LPTSI, kita kerja sama untuk akses ke hardware dan meminta solusi. Sedangkan, LP3M untuk training, manajemen pengelolaan, dan pengaduan,” ujar Ardiansyah, salah satu koordinator LP3M.

Terkait maintance Eldiru, Ardiansyah selaku koordinator LP3M juga menjelaskan terdapat penanggung jawab yang tersebar mulai dari tingkat koordinator program studi, fakultas, bagian akademik, hingga universitas. Ia juga mengatakan bahwa terdapat pelatihan dalam menggunakan Eldiru untuk dosen-dosen Unsoed. “Ada beberapa model training, tetapi tidak membuat semua dosen menggunakan Eldiru, terutama yang sudah senior karena kesulitan dalam mengikuti teknologi. Solusi yang ditawarkan yaitu supaya dalam tim mengajar mata kuliah terdapat dosen yang lebih muda, sehingga untuk menyiapkan Eldiru bisa dilakukan oleh dosen yang lebih muda dan dosen yang senior tinggal mengajar,” jelasnya lebih lanjut.

Dengan berbagai pro dan kontra yang ada, serta menimbang dari segi kepraktisan dan keekonomisan penggunaan Eldiru bagi mahasiswa ataupun dosen selaku tenaga pengajar, masih perlukah Eldiru sebagai media mahasiswa Unsoed dalam melakukan presensi, pemberian materi, tugas, diskusi, dan pengumpulan tugas di tengah-tengah perkuliahan luring saat ini?


Reporter: Eline Ivana, Laely Arifah Z.
Penulis: Eline Ivana
Editor: Anisa PMC

Posting Komentar untuk "Penggunaan Eldiru di Tengah Perkuliahan Luring"