Kesiapan FISIP Unsoed dalam Menghadapi Lonjakan Jumlah Mahasiswa Baru 2023
Cahunsoedcom/Isnaeni Noor |
Purwokerto, Cahunsoedcom - Daya Tampung Mahasiswa Baru tahun 2023 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengalami kenaikan. Dilansir dari akun instagram @unsoedofficial_1963, daya tampung mahasiswa baru khususnya di FISIP tahun ini bertambah dengan rincian program studi Sosiologi sebanyak 200 mahasiswa, Administrasi Publik sebanyak 160 mahasiswa, Ilmu Komunikasi sebanyak 160 mahasiswa, Ilmu Politik sebanyak 120 mahasiswa, dan Hubungan Internasional sebanyak 120 mahasiswa.
Kebijakan penambahan daya tampung tersebut perlu dipertanyakan mengingat FISIP Unsoed sendiri masih mempunyai persoalan mengenai kelengkapan fasilitas di fakultasnya. Diketahui jumlah ruang kelas di FISIP Unsoed saat ini ialah 19 ruang kelas dengan satu auditorium dan satu aula. Jumlah ruang yang terbatas tersebut pastinya berpengaruh pada kegiatan perkuliahan. “Menurutku fasilitas di FISIP baik prasarana dan sarana itu kurang ya, sebaiknya mungkin dibangun kelas-kelas lagi agar pengajarannya lebih efektif,” ujar Bayu Rizqi Sutanto, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2021.
Tanggapan serupa juga disampaikan oleh Dzikra Syafitri, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2022 yang pernah mengalami kesulitan mencari ruangan untuk kelas pengganti akibat terbatasnya ruang kelas di FISIP. "Aku mikirnya ketika nanti jumlah mahasiswa baru yang masuk lebih banyak, apakah fakultas mampu mengatur hal yang berkaitan dengan jadwal kuliah dan ruang kelas?” tanya Dzikra.
Dalam menghadapi persoalan lonjakan jumlah mahasiswa baru ini, FISIP memang memerlukan suatu langkah antisipasi guna memastikan proses perkuliahan tetap berlangsung efektif. Penambahan jumlah mahasiswa mestinya diikuti dengan penyediaan fasilitas dan jumlah ruang kelas yang sesuai.
Seperti yang dijelaskan Ketua Jurusan Administrasi Publik FISIP Unsoed, Tobirin mengutarakan bahwa daya tampung yang bertambah berimplikasi besar dalam perkuliahan. “Di (jurusan) Administrasi Publik dengan daya tampung 160 berarti paling tidak bertambah satu kelas, saya kira implikasinya sangat besar dari ruang, sumber daya manusia, sarana, dan prasarana lain sampai kesiapan kurikulum itu semuanya harus dipersiapkan sehingga tidak akan bermasalah nanti,” ucap Tobirin.
Wakil Dekan II FISIP Unsoed, Alizar Isna menanggapi persoalan mengenai terbatasnya fasilitas FISIP di tengah kondisi rencana peningkatan jumlah mahasiswa. “Kalau menunggu harus terpenuhinya sarana dan prasarana akan memakan waktu yang lama sedangkan kita mempunyai peran untuk memberikan peluang bagi masyarakat untuk mengakses pendidikan tinggi,” ujarnya.
Alizar Isna menyatakan bahwa fakultas telah membuat site plan untuk mengembangkan sarana dan prasarana secara bertahap, termasuk penambahan ruang kelas dengan memanfaatkan gedung Administrasi Publik lama. Namun, dikonfirmasi olehnya rencana ini masih di tahap pembuatan gambaran gedung dan proses komunikasi kepada anggota dewan serta pihak lainnya.
Sementara itu, Dekan FISIP Unsoed, Wahyuningrat menyatakan persiapan yang bisa dilakukan sementara ini sambil menunggu penambahan ruang kelas baru yaitu dengan memaksimalkan ruang auditorium, aula, dan ruang sidang. Ia juga menambahkan nantinya akan dilakukan pengaturan jadwal sehingga bisa saja ada penambahan sesi perkuliahan. “Pengaturan jadwal itu mungkin kita lebih padatkan, tidak ada jeda-jeda panjang mungkin ya biar tidak terlalu malam. Dengan memadatkan slot-slot yang ada dan ditambah satu sesi lagi, insyaallah cukup,” ujarnya.
Jika melihat dari sisi jumlah tenaga pengajar yang ada di FISIP Unsoed, permasalahan lain yang muncul akibat lonjakan mahasiswa baru tahun ini adalah rasio dosen dan mahasiswa yang akan berubah. Imbasnya, dosen harus ekstra kerja keras dalam mengampu mata kuliah lebih dari sebelumnya. Beban kerja dosen yang semakin berat ini kemudian dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran. “Saya kira kualitas pembelajaran mau tidak mau ada tantangan dengan beban yang seperti itu, maka paling tidak ada standar capaian pembelajaran yang benar-benar harus diterapkan agar tidak terjadi penurunan kualitas,” ujar Tobirin.
Di jurusan Administrasi Publik, Tobirin menyampaikan bahwa saat ini hanya terdapat 22 dosen yang harus mengampu 449 mahasiswa program sarjana dan 53 mahasiswa program pascasarjana. Selain itu, terdapat 3 dosen yang akan segera pensiun sehingga total dosen di jurusan Administrasi Publik pada tahun ajaran baru bulan September nanti hanya 19 dosen. Sementara jumlah dosen berkurang, jumlah mahasiswa baru justru akan mengalami peningkatan dari 120 di tahun 2022 menjadi 160 di tahun ini.
Terkait persoalan beban kerja dosen ini, Wahyuningrat menyampaikan bahwa sudah ada standar nasional pendidikan tinggi yang mengatur beban kerja dosen sehingga akan tetap ideal meski mahasiswa bertambah. “Makanya kita tetap harus mengajukan tambahan dosen, jangan sampai rasio-rasio ini turun, karena bahaya bagi lembaga, akreditasi turun, mahasiswa juga rugi,” ujarnya.
Penambahan daya tampung mahasiswa baru secara signifikan tahun ini di FISIP dan fakultas lainnya merupakan kebijakan rektor yang kaitannya untuk mengakomodasi partisipasi masyarakat dalam mengakses pendidikan tinggi dan peralihan status Unsoed dari PTN BLU menjadi PTN BH. Menindaklanjuti kebijakan tersebut, tuntutan untuk mengelola apa yang saat ini ada di FISIP Unsoed harus diupayakan agar tidak terjadi kekacauan dalam perkuliahan saat mahasiswa yang masuk terus bertambah tiap tahunnya. “Harapannya FISIP Unsoed setidaknya bisa berbenah dulu untuk memperbaiki fasilitasnya yang kurang untuk persiapan, karena aku pikir Unsoed itu sekarang sudah jadi kampus yang banyak diminati orang,” ujar Dzikra.
Reporter: Fadhila Salma Arzetti, Hafidha Trinur Ilmi, Isnaeni Noor, Risya Mifaharafa, Yasmin Kholishoh
Penulis: Hafidha Trinur Ilmi
Editor: Insi Faiqoh Setyaningrum
Posting Komentar untuk "Kesiapan FISIP Unsoed dalam Menghadapi Lonjakan Jumlah Mahasiswa Baru 2023"