Puisi: Panggung Tikus Berdasi
Cahunsoedcom/Nur Zakiyatul Lail
Dikau pejabat yang duduk di kursi megah,
Bersorak pula di aula berselimut mewah.
Tuturmu bersumpah demi rakyat jelata,
Menyusup menjadi tikus di cawan pesta.
Mobil dinas melaju dengan angkuh,
Di antara rakyat kecil yang rapuh.
Katamu ini hanya tugas negara,
Tapi malah pergi ke spa, mall, dan aula pesta.
Rumah jabatan laksana istana,
Pagar tinggi, terhampar taman nirwana.
Katamu ini amanah mulia,
Tapi nyatanya jam tamu hanya untuk keluarga.
Rapat di Bali, studi banding ke Swiss,
Rakyat menjerit, kau bilang itu bisnis.
Padahal makan di restoran pakai uang rakyat,
Sembari tertawa berkata, "Kami hemat demi rakyat."
Dana bansos kau salurkan rapi,
Ke kantong sendiri tak ada yang dicurigai.
Asal narasi tetap bersih dan suci,
Kamera tersenyum, semua pun percaya lagi.
Oh, betapa mulia tugasmu, tuan-tuan jongos berdasi,
Menghisap perlahan atas nama keamanan.
Tinta tanganmu lebih tajam dari belati,
Menusuk ke bawah demi kuasa yang abadi.
Tuhan pun diam, mungkin sedang geli,
Melihat lakonmu di panggung negeri.
Kau mainkan lakon si hamba setia,
Padahal dalangnya nafsu dan harta.
Posting Komentar untuk "Puisi: Panggung Tikus Berdasi"