Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Unsoed Problematik, Mahasiswa Bergerak Sampaikan Tuntutan

Cahunsoedcom/Isnaeni Noor

Purwokerto, Cahunsoedcom - Ratusan mahasiswa dan mahasiswa baru Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar audiensi dan aksi damai terkait Peraturan Rektor (PR) Unsoed Nomor 6 Tahun 2024 tentang peningkatan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mengangkat tajuk “Unsoed Problematik” audiensi dan aksi damai dilakukan pada Jumat (26/4) di Halaman Gedung Rektorat Unsoed yang dimulai sejak pukul 13.30 hingga 18.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). 

Pada aksi kali ini, mahasiswa menuntut beberapa hal, yakni, penurunan UKT, perpanjangan waktu registrasi online bagi mahasiswa baru, kemudahan proses keringanan UKT 50% bagi mahasiswa akhir, serta penyesuaian UKT yang tidak hanya dilakukan selama satu semester. 

“Yang jelas dari mahasiswa sendiri menginginkan solusi untuk keringanan atau UKT ini kembali seperti sebelumnya. Kemudian, mengenai UKT 50% bagi mahasiswa akhir dan penurunan UKT di tiap semester juga dipermudah,” ujar Fadhil Syahputra selaku koordinator lapangan pada aksi damai kali ini. 

Beberapa mahasiswa baru juga ikut serta dalam aksi damai ini untuk mengeluhkan secara langsung kepada rektor perihal besarnya UKT yang diterima. 

“Gaji orang tua saya 1,5 juta, orang tua saya buruh dan pedagang. Saya dapat UKT golongan empat yaitu 8 juta dan ada empat tanggungan di keluarga, yang mana itu tidak sesuai dengan harapan di awal,” ujar Aisyah, calon mahasiswa baru Jurusan Agroteknologi yang hadir sebagai peserta aksi.

Selain itu, Aisyah juga menyayangkan lambatnya informasi kenaikan UKT yang diberikan Unsoed. 

“Saya kecewa. Kenapa informasi UKT diumumkan pada saat registrasi atau saat tes kesehatan. Sehingga saya tidak dapat melihat kemampuan orang tua saya, apakah dapat membayar atau tidak.”

Akhmad Sodiq, selaku Rektor Unsoed menyampaikan kepada mahasiswa baru untuk mengunjungi wakil rektor (warek) guna melakukan pengecekan kembali. 

“Berkaitan dengan mbak nya, silakan ke warek, kita cek kembali, nanti kita crosscheck lagi ya, khawatir ada eror. Semuanya kita crosscheck,” ujar Sodiq. 

Masih menanggapi mahasiswa baru, Sodiq juga berkata bahwa ini adalah kekeliruan dari mahasiswa itu sendiri dalam memasukan data. 

“Ini kekeliruan adik-adik, ternyata memasukan data listriknya adalah untuk 3 bulan, seharusnya adalah rata-rata,” tutur Sodiq. 

Tetapi, di dalam website registrasi online, mahasiswa baru diperintahkan untuk mengunggah riwayat pembayaran tagihan/pembelian listrik 3 bulan terakhir. Hal ini membuktikan adanya ketidakjelasan sistem pada proses registrasi online. 

Aksi damai ini dilanjutkan dengan audiensi yang dilakukan di Gedung Rektorat, yang mana dalam prosesnya tidak membuahkan hasil yang diinginkan oleh mahasiswa. Sehingga mahasiswa menuntut keputusan pihak kampus untuk menolak Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024 pada Senin, 29 April 2024. 

“Kita coba menagih janji pada Senin pukul 12.00. Harus sudah ada keputusan dari pihak kampus untuk menolak Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024,” ujar Aji Satya selaku Menteri Koordinator Politik Pergerakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsoed. 


Reporter: Septiyo Rizki, Reynaldo Alfariza, Rifqi Murtadho 

Penulis: Khansa Khairunnisa 

Editor: Hanna Christi


3 komentar untuk "Unsoed Problematik, Mahasiswa Bergerak Sampaikan Tuntutan"

  1. #TurunkanUKTUnsoed
    #Unsoedproblematik

    BalasHapus
  2. minimal kalau mau naikin UKT, fasilitas nya jangan Majapahit 🙏🏽
    #TurunkanUKTUnsoed
    #UnsoedProblematik

    BalasHapus
  3. Gak kebayang gimana kecewanya calon mahasiswa baru. Begitu tahu berita mengenai ini aku jadi langsung bersyukur, karena di SNBP kemarin ditolak Unsoed. Kalau aku keterima, apa ya gak nangis kejer karena masalah biaya?
    Semangat untuk Mahasiswa Unsoed. Terus sampaikan suara kalian demi kebaikan para Mahasiswa.

    BalasHapus