Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ruwat Bumi Peringati Bulan Sura

Kerbau merupakan simbol sahabat manusia sebagai pembantu petani.
Ia juga merupakan syarat ruwat. Begitupun kambing dan ayam, merupakan
binatang yang mampu diperlihara oleh manusia.















Tari Cowongan menjadi pembuka ritual Ruwat Bumi Banyumas Nusantara.












Titut Edi Purwanto atau biasa dikenal Jagasima, merupakan ketua
padepokan seni Cowong Sewu. Memimpin ritual RBBN














Bupati, Ahmad Husein mengendarai Becak
sebagai salah satu peserta Arak-arakan pembukaanRuwat





Ruwat Bumi Banyumas Nusantara (RBBN), merupakan prosesi budaya mengingat kembali hasil alam yang merupakan karunia Tuhan. Ruwat sendiri berarti penghancuran. Dalam arti menghancurkan hal yang tidak berlaku, menjadi hal yang mampu di berlakukan.

Prosesi budaya ini dilakukan oleh Padepokan seni Cowong Sewu di desa Pangebatan Kecamatan Karang Lewas, Banyumas Selasa, (5/11).  Dilaksanakan dalam rangka memperingati Bulan Sura (Muharam) yang dianggap bulan mulia.


RBBN sendiri tidak melakukan kegiatan persembahan atau penyembelihan, namun melakukan perebutan binatang ternak, seperti ayam jago untuk dipelihara, sebagai lambang kehidupan.
(Foto : Bagus/Muthia)

Posting Komentar untuk "Ruwat Bumi Peringati Bulan Sura"