Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jadwal Penjaringan Bakal Calon Rektor Molor

Reporter: Galang Kris Nanda, Supriyatin

Laboratorium Terpadu FEB Unsoed yang mangkrak
(Cahunsoedcom/ Fauzi Akmal Dhiatama)
Purwokerto, Cahunsoed.com- Senin (8/1), Proses Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) periode 2018-2022 yang seharusnya pada Januari ini sudah masuk tahap penyaringan batal dilaksanakan. Bahkan panitia Pilrek yang seharusnya sudah dibentuk sejak November lalu, baru terbentuk pada Desember akhir.

Alhasil, Pemilihan Rektor Unsoed 2018 yang seharusnya dilaksanakan pada Maret mendatang pun terancam molor dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Jarot Santoso, Sekretaris Pilrek Unsoed 2018 mengatakan, molornya proses pemilihan ini disebabkan oleh banyak hal, salah satunya yakni perubahan Statuta Unsoed pada 2017 lalu.

“Statuta Unsoed kan baru, banyak SK Rektor yang harus dibuat lagi, kalo jadwal molor ya gak masalah,” kata Jarot yang juga menjabat Dekan FISIP Unsoed.

Penetapan Senat Lama dalam Pemilihan Rektor Unsoed 2018

Salah satu poin dalam Statuta Unsoed 2017 yang ditandatangani oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada 8 Mei 2017 menyebutkan bahwa rektor dipilih oleh senat (red: Senat Baru) yang dibentuk ulang.

Sayangnya, terbitnya Statuta Unsoed yang baru tidak dibarengi dengan terbentuknya senat yang baru. Hal tersebut menjadi perdebatan dikalangan senat, karena waktu untuk pembentukan senat baru sudah tidak mencukupi, seperti yang diungkapkan Suliyanto, Anggota Senat Unsoed.

Mengingat waktu Pilrek yang semakin dekat, akhirnya senat pun berinisiatif mengirim surat kepada Menteri perihal status Senat Unsoed pada Pilrek, lalu menteri memutuskan senat yang lama.

“Akhirnya konsultasi ke Menteri, ternyata boleh pake senat lama,” kata Suliyanto, yang juga menjabat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed, saat ditemui di ruangannya pada Jumat (5/1).

Tidak seperti Pilrek sebelumnya, tahun ini euforia pemilihan rektor tidak begitu kentara. Bahkan isu nama-nama bakal calon rektor kandidat pun belum muncul. Padahal pada Pilrek 2014 sudah berseliweran nama-nama calon rektor sejak enam bulan sebelum pemilihan dilaksanakan.

Tim Cahunsoed.com mendatangi salah satu dosen jurusan ilmu komunikasi, ia mengaku kecewa dengan molornya proses pemilihan rektor tersebut. Proses pemilihan harus dipersiapkan secara matang dan tidak terburu-buru, karena menyangkut masa depan universitas.

“Jadi proses pemilihannya harus dengan pertimbangan matang, gak bisa itu diburu-buru . Tatib sudah jadi apa belum? kenapa bisa molor? Kalo belum berarti senat tidak becus,” kata Chusmeru, yang pernah menjabat senat.

Menanggapi Pilrek yang molor, Septa Andriansyah, mahasiswa ilmu politik 2014 mengaku kecewa. Namun, menurutnya yang terpenting saat ini adalah penyelesaian persoalan di Unsoed yang tak kunjung usai, terutama pada bidang pelayanan pendidikan.

Misalnya UKT yang sampe sekarang masih jadi masalah. Tidak hanya itu, fasilitas pembelajaran juga banyak yang bermasalah. Contohnya di FISIP, mulai dari proyektor rusak sampai pendingin ruangan yang tidak berfungsi, ini menjadi catatan untuk kita,” katanya.

Tahap selanjutnya akan dilakukan pengesahan Tata Tertib Pilrek 2018 pada Selasa (9/1) besok. Kemudian pembuatan time schedjule, mulai dari tahap penyaringan calon, pemilihan calon, serta penetapan dan pelantikan. (Supriyatin)

4 komentar untuk "Jadwal Penjaringan Bakal Calon Rektor Molor"

  1. yaudah deh cmn mau ngucapin semangat yah buat panitia pelaksananya hahaha

    BalasHapus
  2. Koreksi min, nama dekan FEB bukan Sulistyo, tapi Suliyanto. Terima kasih

    BalasHapus
  3. Daftar oprecnya ah. Jadi divisi perkap

    BalasHapus