Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mahasiswa Menolak Kenaikan Harga BBM

doc. istimewa
Purwokerto – Cahunsoed.com, Selasa (2/12) Kenaikan harga BBM, dinilai belum tepat waktu oleh kalangan mahasiswa. Hal ini ditegaskan dalam forum yang diadakan oleh BEM FISIP Unsoed, melalui Focus Group Discussion (FGD) bertema ‘Ada Apa Dengan Subsidi BBM?’ (Baca: Mahasiswa Tuntut Tuntaskan Mafia Perizinan Dibalik Rusmiyati)

Dalam Forum tersebut, salah satu peserta, Panji Mulkilah A, mengatakan jika pemerintah terlalu sepihak dalam memutuskan kenaikan tarif BBM. Pasalnya, menurut panji, umumnya kenaikan dibahas dan disahkan melalui rapat paripurna DPR. Sedangkan ditahun ini hanya melalui Permen ESDM yang tiba-tiba keluar.

“Tahun ini kenaikan harga BBM diatur melalui Permen ESDM No.34 Tahun 2014 dengan alasan program pengalihan dari pola konsumtif ke produktif merupakan keputusan sepihak. Hal ini tentu merugikan karena kebijakan seperti ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata Panji, perwakilan Front Mahasiswa Nasional (FMN).

Selain itu, kenaikan tarif BBM di Indonesia sendiri tidak sebanding dengan harga minyak dunia. Menurut Standy Cristianto perwakilan dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), kenaikan ini tidak disesuaikan dengan harga minyak dunia yang menurun. “Ditengah penurunan harga minyak dunia, Indonesia malah menaikan harga minyaknya, kan lucu,” katanya. (Baca: Aksi Massa Tanpa Nama Tanpa Bendera Tolak UU Pilkada)

Selain itu, diskusi yang di gelar di Aula FISIP ini juga menjadi wadah  pendidikan politik mahasiswa. “Selain membahas BBM, tujuan diadakan FGD ini agar mahasiswa bisa hadir disini, karena diskusi ini sebagai bentuk pendidikan politik dengan isu populer yang bisa langsung diwacanakan dalam berbagai paradigma,” kata Antonius Panel Sinaga, selaku moderator diskusi tersebut. (ELN)

2 komentar untuk "Mahasiswa Menolak Kenaikan Harga BBM"

  1. Judul dan isi berita tidak sesuai.
    ini bisa dilihat dari apa saja ucapan yang dikutip dari beberapa perwakilan peserta.

    Pertama: “Tahun ini kenaikan harga BBM diatur melalui Permen ESDM No.34 Tahun 2014 dengan alasan program pengalihan dari pola konsumtif ke produktif merupakan keputusan sepihak. Hal ini tentu merugikan karena kebijakan seperti ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata Panji, perwakilan Front Mahasiswa Nasional (FMN).

    Kedua: Menurut Standy Cristianto perwakilan dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), kenaikan ini tidak disesuaikan dengan harga minyak dunia yang menurun. “Ditengah penurunan harga minyak dunia, Indonesia malah menaikan harga minyaknya, kan lucu,” katanya.

    Ketiga: “Selain membahas BBM, tujuan diadakan FGD ini agar mahasiswa bisa hadir disini, karena diskusi ini sebagai bentuk pendidikan politik dengan isu populer yang bisa langsung diwacanakan dalam berbagai paradigma,” kata Antonius Panel Sinaga, selaku moderator diskusi tersebut.

    Dari ketiga kutipan diatas sudah terlihat jelas bahwa mahasiswa tidak menilai bahwa kenaikan BBM ini adalah permasalahan tepat atau tidak. Dari ketiganya lebih tepat jika menunjukan bahwa kenaikan harga BBM adalah kebijakan yang merugikan rakyat.

    .mohon diperbaiki.

    BalasHapus
  2. Iya betul sekali. tentunya judul berita ini akan menggiring opini publik bahwa mahasiswa bersepakat dengan kenaikan harga BBM. tapi aneh juga, ingin menggiring opini tapi isinya tidak sesuai. ini kesengajaan dari redaksi / kesalahan editing / atau memang redaksi tidak memahami cara menyampaikan berita ?

    BalasHapus